TEMPO.CO, Padang - Yuliarma, kakak kandung mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar, yang tinggal di Padang, menanggapi pencopotan adiknya setelah polemik status kewarganegaraan. Menurut dia, Arcandra pulang karena diminta Presiden Joko Widodo untuk mengabdi pada Indonesia.
“Sudah mau pulang itu alhamdulillah,” kata Yuliarma saat dihubungi Tempo, Selasa, 16 Agustus 2016. Menurut dia, meskipun sudah 20 tahun merantau ke Amerika Serikat, Arcandra masih memiliki semangat nasionalisme.
Menurut Yuliarma, jika sudah tidak punya jiwa nasionalime, dipastikan Arcandra menolak pulang untuk mengabdi di Indonesia. Apalagi, banyak uang yang didapat di Amerika Serikat karena anak ketujuh dari delapan bersaudara itu telah menjabat Presiden Direktur Petroneering di Houston sejak Oktober 2013. “Dia tulus datang ke Indonesia,” katanya.
Bagi Yuliarma, Arcandra yang lahir pada 10 Oktober 1970 itu, merupakan sosok yang cerdas dan pemikir. Sejak kecil tidak ada perilaku tercela yang diperbuatnya. Arcandra juga disebut taat beribadah. Malah, di sela kesibukannya, dia mengajarkan umat muslim di Amerika Serikat mengaji dan salat.
Yuliarma menyayangkan tudingan jika Arcandra sengaja menipu kewarganegaraan untuk menjadi menteri. "Ini pembunuhan karakter. Apakah mereka yang ngomong itu, tak tahu keinginan tulus adik saya datang ke Indonesia?" katanya.
Presiden Joko Widodo resmi memberhentikan Arcandra sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Senin malam kemarin. Arcandra masuk jajaran Kabinet Kerja menggantikan Sudirman Said sejak 27 Juli 2016. Pencopotan Arcandra dilakukan setelah polemik status kewarganegaraan. Dia memiliki paspor Amerika Serikat sehingga secara otomatis menggugurkan status WNI.
ANDRI EL FARUQI