TEMPO.CO, Jakarta - Hasil final bulu tangkis Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang akan dijalani pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir bisa menjadi kado kemerdekaan Republik Indonesia.
Tontowi dan Liliyana akan menghadapi pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dalam pertandingan final yang menurut jadwal bakal dilangsungkan Rabu siang waktu Rio de Janeiro, 17 Agustus 2016, atau Rabu malam pukul 22.30 WIB.
Ini bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Keberhasilan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memperoleh medali emas bisa menjadi kado kemerdekaan yang indah. Sebab, mereka akan mengembalikan tradisi kontingen Indonesia memperoleh medali emas yang sempat terputus pada Olimpiade London 2012.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Gita Wirjawan pun optimistis dengan penampilan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. “Seperti yang sudah saya bilang, saat mereka (Tontowi/Liliyana) sedang terbakar, mereka tak bisa dihentikan—oleh siapa pun, oleh ukuran apa pun,” kata Gita dalam rilis resmi PBSI, Rabu, 16 Agustus 2016. “Insya Allah, mereka akan on fire pada hari kemerdekaan kita.”
Tontowi/Liliyana menjadi satu-satunya harapan tim bulu tangkis Indonesia untuk merebut medali emas dalam Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Andalan-andalan Indonesia yang lain telah gugur: pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan gagal lolos ke final, sementara pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari kandas pada babak perempat final.
Tontowi/Liliyana dan Chan/Goh pernah sembilan kali berhadapan sebelumnya. Skor pertemuan mereka 8-1 untuk pasangan Indonesia.
Pertemuan terakhir terjadi pada babak penyisihan grup C Olimpiade Rio 2016. Saat itu Tontowi/Liliyana menang dua game langsung dengan 21-15 dan 21-11.
GADI MAKITAN