TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang memilih makanan dan minuman tertentu karena rasanya jempolan. Dengan alasan nikmat, mereka lupa terhadap dampaknya bagi kesehatan, termasuk gigi. Mulai sekarang, barangkali ada baiknya memilih asupan yang tidak mengganggu kesehatan gigi. Soal asupan air, mungkin Anda termasuk penggemar minuman bersoda.
Soda tanpa gula atau dengan gula sama-sama berefek buruk terhadap gigi. “Karena kamu membuat gigi dalam lingkungan asam,” kata Robert Sorin, DDS, clinical instructor Department of Dentistry and Oral Surgery New York-Presbyterian Hospital di Amerika Serikat.
Robert Sorin menjelaskan, soda jahat karena kadar keasamannya tinggi, sama seperti jus buah yang dibubuhi gula. Jadi hindari soda, baik dalam keseharian maupun saat perjalanan. Dalam satu botol soda terkandung hingga sebelas sendok teh gula. Selain itu, gula mengandung asam sitrat dan fosfor yang bisa merusak email.
Adapun jus buah memang mengandung vitamin dan antioksidan. Namun sayangnya kebanyakan jus ditambah gula dengan takaran yang banyak. Beberapa jus bahkan dibubuhi gula setara dengan minuman bersoda. Bagaimana dengan diet soft drink? Mungkin minuman itu tidak mengandung gula dalam kadar tinggi, tapi mengandung asam lebih tinggi yang dibutuhkan untuk membentuk pemanis buatan.
Tak hanya minuman bersoda, minuman berenergi atau sports drink pun harus dihindari. Memang minuman itu membuat tubuh terasa segar setelah diminum seusai latihan kebugaran atau trekking saat berlibur. Namun umumnya sports drink mengandung kadar gula tinggi. Sedangkan gula bisa membuat serangan asam pada email gigi. Meneguk minuman itu secara rutin bisa membuat gigi rusak. Supaya tubuh tetap terhidrasi setelah berolahraga atau beraktivitas, lebih baik cari minuman yang bebas kalori atau tanpa gula.
Seringkali liburan berdua dengan pasangan menjadi saat romantic yang ingin selalu dikenang. Jadi dibuat acara makan malam yang spesial, lengkap dengan wine. Hati-hati bila mengkonsumsinya secara rutin. Sebab, wine mengandung alkohol.
Meski hanya segelas, tetap saja wine mengandung asam dan bisa mengikis gigi. Belum lagi kandungan alkohol membuat mulut jadi kering. Hal itu membuat produksi air liur berkurang. :Air liur membasuh gigi dan membantu membuang kumpulan plak dan bakteri yang berada di permukaan gigi,” ujar Sorin. Karena itu, dia menyarankan untuk berkumur setelah meneguh minuman beralkohol.
Lantas apakah Anda termasuk orang yang memulai hari dengan secangkir kopi? Untuk alas an menghindari kantuk selama bekerja atau dalam perjalanan, kopi kerap menjadi minuman wajib. Padahal, warna gelap dan asam yang terkandung di dalamnya bisa membuat warna gigi menjadi kuning.
Beruntung, sekarang sudah ada teknik untuk membuat gigi lebih putih. Tapi sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter gigi. Harus juga dihindari minuman dingin dan panas karena bisa memicu nyeri pada gigi.
Tak hanya minuman, sejumlah camilan pun menjadi pemicu kerusakan gigi. Salah satunya permen. Cemilan kerap menemani orang selama perjalanan untuk mengurangi rasa mual. Sebaiknya konsumsi cemilan seperlunya. Sebab, guula merupakan musuh nomor satu buat gigi. Ketika gula dikonsumsi, bakteri dalam mulut akan memproduksi asam. Nah, asam inilah yang merusak lapisan gigi, termasuk yang terkandung dalam permen pereda batuk, permen karet, dan permen jeli.
Karena itu, hindari mengunyah permen sepanjang perjalanan atau camilan yang mengandung banyak gula. Buah kering pun tak lebih baik dari gula. Sebaiknya pilih buah segar, begitu juga dengan makanan yang mengandung tepung. Bakteri pada plak bisa diubah menjadi asam oleh jenis makanan ringan ini. Lantas, asam menyerang gigi dalam waktu 20 menit.
Mengemil terus-menerus membuat produksi air liur lebih sedikit dan membuat makanan menyangkut di gigi lebih lama. Jadi hindari mengunyah camilah terlalu sering. Sebaiknya pilih panganan yang kadar gulanya rendah.
Selanjutnya: Kebiasaan buruk yang merusak gigi