TEMPO.CO, Jakarta - Kata babymoon pertama kali dicetuskan penulis sekaligus pendidik persalinan asal Inggris, Sheila Kitzinger. Dia mendefinisikan babymoon sebagai periode setelah bayi lahir, saat keluarga menghabiskan waktu bersama agar terbentuk ikatan batin antara orang tua dan bayi.
Kini, babymoon diartikan sebagai perjalanan liburan ketika istri dalam kondisi mengandung. Hal ini untuk membantu mempersiapkan diri menjadi orang tua, mengasah kepekaan calon ayah dan ibu dalam menghadapi situasi sulit.
Di sisi lain, calon ayah dan ibu bisa menikmati saat-saat relaksasi dan santai sebelum kelahiran sang bayi. Sebab, kehidupan setelah bayi lahir akan “heboh” dan melelahkan. Di samping itu, suasana babymoon dapat mempererat hubungan suami-istri. Ini penting. Sebab, ketika mengurus bayi kelak, dibutuhkan kekompakan dan kerja sama yang baik di antara pasangan.
Trimester kedua merupakan waktu yang paling nyaman bagi ibu hamil untuk babymoon. Pada periode ini, umumnya ibu sudah mulai pulih dari morning sickness atau mual-mual di awal kehamilan. Janin belum terlalu besar, bobot tubuh ibu belum banyak bertambah sehingga masih cukup kuat berjalan-jalan.
Konsultasi dan dapatkan persetujuan dari dokter kandungan sebelum melakukan perjalanan. Selain itu, Anda perhatikan hal-hal sebagai berikut sebelum melakukan babymoon:
- Peraturan maskapai
Sebelum memutuskan membeli tiket penerbangan, baca baik-baik peraturan maskapai menyangkut penumpang dalam kondisi hamil. Umumnya, maskapai penerbangan meminta surat izin perjalanan dari dokter atau mewajibkan penumpang mengisi formulir khusus.
- Lokasi babymoon
Survei di Hong Kong menyebut Jepang dan Korea Selatan sebagai destinasi favorit warga mereka untuk babymoon. Sedangkan di Indonesia, Pulau Bali masih menjadi idola. Dalam menentukan destinasi, selain mempertimbangkan faktor selera, pertimbangkan pula faktor keamanan dan kesesuaian lokasi dengan ibu hamil. Misalnya, hindari bepergian ke lokasi-lokasi yang tengah dilanda wabah penyakit tertentu, misalnya MERS atau Zika yang membahayakan siapa saja.
- Siapkan informasi tenaga medis terdekat
Selain menyiapkan obat-obatan pribadi, siapkan pula informasi mengenai rumah sakit, klinik, atau tenaga medis lain yang mudah dan cepat dijangkau dari lokasi babymoon Anda. Untuk berjaga-jaga, siapa tahu ada kondisi darurat pada kehamilan.
Berita lainnya:
Bersinar Saat Hamil, Ini Faktanya
Mual Muntah di Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai
Peringatan buat Ibu Hamil, Lupakan Makanan Berikut demi Bayi