TEMPO.CO, Jakarta - Massa yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Jakarta menggelar demonstrasi menolak pencalonan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Aksi itu digelar di depan gedung Dewan Pimpinan Pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Agustus 2016.
Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Jakarta Eny Rochayati mengatakan demonstrasi itu dilakukan agar PDIP tidak mengusung Ahok kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017. "Kami ingin memberikan rekomendasi kepada PDIP agar mencalonkan kader dari internal partai karena banyak kader PDIP yang mumpuni dan manusiawi untuk menjadi Gubernur DKI," katanya di gedung DPP PDIP.
Eny menilai, semenjak Ahok menjadi gubernur menggantikan Jokowi, penggusuran kian meningkat. Bahkan penggusuran yang dilakukan juga disertai kekerasan yang melibatkan TNI dan polisi. "Pemerintah hari ini sama sekali tidak membuka dialog dengan masyarakat," ujarnya. Selama penggusuran terjadi pun, kata dia, Ahok tidak pernah mau menemui masyarakatnya sendiri.
Bedasarkan pantauan Tempo, puluhan demonstran aksi menyampaikan aspirasi mereka dengan dilengkapi berbagai atribut. Salah satunya, mereka mengenakan kaus yang bertulisan “Penggusuran Bukan Solusi”, “Kita menolak calon gubernur tukang garuk becak dan PKL”, dan spanduk lainnya.
Selain itu, dalam orasi, para demonstran sesekali meneriakkan penolakan untuk Ahok. Massa juga mendesak agar mereka bisa bertemu dengan pengurus yang ada di kantor DPP PDIP untuk berdialog.
ABDUL AZIS