Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PDIP Berhitung, Ahok Lebih Pas Jadi Calon Wagub Jakarta  

image-gnews
(kika) Calon Wagub DKI Jakart Basuki Tjahaja Pernama (Ahok) bersama ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputr. TEMPO/Dasril Roszandi
(kika) Calon Wagub DKI Jakart Basuki Tjahaja Pernama (Ahok) bersama ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputr. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berseloroh bahwa dia selama ini hanya berpura-pura berperan sebagai gubernur. Hal itu dikatakan untuk menanggapi pernyataan Masinton Pasaribu yang menyebut Ahok lebih cocok jadi wakil gubernur (wagub) jika ingin diusung PDI Perjuangan.

"Memang (wagub). Gua memang cocoknya jadi Wagub, kok," kata Ahok di kantor pusat PD Pasar Jaya, Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2016. Masinton adalah anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan.

Menurut Ahok, sosok gubernur yang sebenarnya selama ini adalah Joko Widodo atau Jokowi, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Sedangkan ia hanya meneruskan pekerjaan Jokowi.

"Gubernur aslinya itu kan masih Jokowi dan gua masih (jadi) wagub. Cuma, karena dipinjam (jadi) Presiden, gua kaya akting (jadi) gubernur," tutur Ahok terkekeh.

Kepada wartawan di kompleks parlemen, Masinton mengatakan Ahok diminta realistis bila ingin diusung PDI Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017. "Kita melakukan simulasi internal yang paling mungkin. Bila Ahok mau didukung PDIP, dia harus realistis mau jadi cawagub," kata Masinton.

Pernyataan itu dilontarkan terkait dengan perolehan kursi PDIP di DPRD DKI Jakarta. PDIP memiliki 28 kursi di sana. Sedangkan tiga partai pengusung Ahok, yakni Hanura, NasDem, dan Golkar, mendapat 24 kursi.

Karena itu, Ahok diminta realistis. "Ahok harus realistis, jika enggak mau jadi cawagub, jangan memaksakan diri (maju) melalui PDI Perjuangan," kata Masinton, anggota Komisi III DPR.

PDIP akan mengkomunikasikan simulasi internal tersebut kepada tiga partai pengusung Ahok. Tiga simulasi pasangan tersebut ialah Djarot Syaiful Hidayat-Ahok, Tri Rismaharini-Ahok, dan F.X. Hadi Rudyatmo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai, Ahok membuat kekeliruan seusai bertemu dengan Megawati Soekarnoputri dan Djarot di kantor PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada 17 Agustus 2016.

Kepada wartawan, Ahok membantah tujuan pertemuan itu untuk mendaftarkan diri agar dia diusung PDIP. Ia mengaku meminta izin agar Djarot jadi pasangannya. "Seakan menghadapkan Djarot sebagai kader dan struktur PDIP secara keseluruhan," kata Hendrawan Supratikno.

Banyak pengurus PDIP Jakarta menyatakan sikap menolak Ahok. Salah satu bentuk penolakan itu dikemukakan pada Rabu, 24 Agustus 2016, di kantor pusat PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Saat itu berlangsung aksi Tapa Pepe yang dipimpin Djoemali Darmokondo, asal Gunung Kawi, Kabupaten Malang, Jawa Timur. "Saya dapat ilham dari lereng Gunung Kawi disuruh ke sini (PDI Perjuangan), yang menyatakan PDI Perjuangan telah kehilangan telunjuk atau arah," katanya.

Djoemali mengatakan aksi ini merupakan bentuk protes rakyat terhadap penguasa atas kondisi bangsa yang tidak stabil. Dia bercerita, pada zaman kerajaan Majapahit, tradisi Tapa Pepe atau berjemur beramai-ramai digelar untuk menyampaikan aspirasi kepada raja di alun-alun keraton.

Djoemali menjelaskan, dia dan tiga rekannya  sengaja datang ke DPP PDIP karena mendengar partainya akan mengusung Ahok dalam pilkada Jakarta 2017.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

2 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

16 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

19 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

20 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

21 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

25 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

42 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.


Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

43 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

Ahok berharap, pemilu yang diadakan setelah Imlek ini membawa kemakmuran, keadilan, kesehatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh masyarakat.


Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

43 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

Ahok datang bersama istri dan dua anaknya pada pukul 07.10 WIB dengan mobil berwarna hitam.