Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Negara yang Dianggap Tidak Aman buat Perempuan  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi Negara Terlarang buat Wanita. wikipedia.org
Ilustrasi Negara Terlarang buat Wanita. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.COJakarta - Perempuan Indonesia patut bersyukur karena tinggal di negara yang dianggap aman untuk kaum hawa. Sebab, mengutip Boldsky, ada beberapa negara yang kondisi kaum perempuannya masih bergulat dalam ketertindasan. Mereka kerap menjadi korban pemerkosaan, pelecehan seksual, penganiayaan, perdagangan manusia, bahkan perbudakan.

Berikut ini tujuh negara yang dianggap tidak aman untuk ditempati kaum wanita, meski di beberapa negara di antaranya sudah muncul gerakan untuk persamaan hak kaum perempuan.

1. Afganistan
Negara yang terletak di wilayah Asia Tengah ini dinilai tidak aman untuk ditinggali kaum wanita. Di negara ini, kaum perempuan tak hanya dianiaya, tapi juga tidak diperbolehkan menuntut ilmu dan mempelajari hal-hal baru, sehingga hidup mereka sangat bergantung kepada pria. Penderitaan tak hanya sampai di situ. Para pria memperlakukan mereka seperti budak dan beberapa di antara mereka terpaksa bertahan hidup demi anak-anaknya.

2. Republik Demokratik Kongo
Berdasarkan laporan yang diambil dari American Journal of Public Health, sedikitnya terjadi 1.150 kasus kekerasan terhadap wanita setiap harinya di Kongo. Itulah mengapa Kongo dianggap tidak aman untuk wanita.

3. India
Pemerkosaan, pernikahan anak, dan perdagangan manusia. Hampir setiap hari tiga masalah penindasan itu terjadi di negara ini sehingga menjadikan India salah satu negara tidak aman, khususnya bagi wanita. Terlepas dari itu semua, lebih dari 50 juta kasus pembunuhan bayi perempuan telah dilaporkan selama 30 tahun terakhir.

4. Somalia
Somalia adalah negara yang dianggap tidak memiliki hukum, terutama bagi kaum wanita. Lebih dari 95 persen populasi wanita dinyatakan telah menjalani mutasi genital di usia 4-11 tahun, dan itu sudah menjadi fenomena yang umum terjadi. Pelanggaran seksual, pernikahan anak, dan angka kematian ibu cukup tinggi, sehingga membuat negara ini tidak aman bagi wanita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Kolombia
Negara ini memiliki jumlah kasus kekerasan berbasis gender tertinggi di dunia. Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) seolah menjadi masalah biasa dan umum terjadi di negeri itu. Dan yang paling miris adalah para pelaku tindakan yang tidak manusiawi itu tidak dihukum setelah melakukan perbuatan keji.

6. Mesir
Sistem peradilan Mesir tidak melindungi hak-hak wanita. Tidak hanya itu, para wanita dirampas hak-haknya untuk pernikahan, perceraian, hak asuh anak, dan sebagainya.

7. Meksiko
Sistem hukum Meksiko tidak melindungi kaum wanita terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual. Hanya sedikit wanita yang melaporkan tindakan pelecehan seksual yang pernah mereka alami. Itu pun sering kali berakhir dengan sia-sia. 

BOLDSKY | LUCIANA

Berita lainnya:
5 Fakta dan Mitos Keliru tentang Nyeri Punggung
Dapatkan Bentuk Alis Sempurna dengan 5 Langkah Ini
Anak Menangis Sembunyi-sembunyi, Kenali Apa Penyebabnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

7 Februari 2024

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.


Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

6 Februari 2024

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara


KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

10 Desember 2023

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.


Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

26 Maret 2023

Jonathan Majors berperan sebagai Kang The Conqueror di Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Foto: Instagram/@marvelstudios
Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.


Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

24 Maret 2023

Seorang demonstran yang mengenakan masker oranye, melambangkan pemisahan gereja dan negara saat aksi protes menentang kekerasan terhadap perempuan di peringatan 5 tahun gerakan
Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.


Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

7 Maret 2023

Pramugari Kereta Api Indonesia membawa poster saat melakukan kampanye pencegahan dan pelaporan tindakan pelecehan seksual di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu, 29 Juni 2022. PT KAI wilayah Daop 1 bersama dengan Komnas Perempuan mengkampanyekan antisipasi pelecehan seksual guna mengajak masyarakat untuk berani mencegah jika melihat tindakan pelecehan seksual serta berani melaporkan ketika mengalami hal tersebut di transportasi umum, khususnya di kereta api. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.


Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

7 Maret 2023

Petugas KAI Commuter memperlihatkan poster sosialisasi anti pelecehan seksual kepada penumpang di Stasiun BNI City, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2022. Commuter bersama Komnas Perempuan, Asosiasi LBH Apik dan Komunitas Pelestari Budaya Indonesia melakukan pembagian bunga mawar serta sembari memberikan sosialisasi anti pelecehan seksual dalam rangka memperingati Hari Ibu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.


Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

20 Februari 2023

Ilustrasi kekerasan terhadap wanita. Shutterstock
Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.


Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

10 Februari 2023

Hans Schwabl, mengecat topeng kayu Perchten atau Krampus hasil buatannya di Inzell, Jerman, 27 November 2014. Perchten berarti sosok dewi dalam kepercayaan paganisme di masyarakat wilayah pegunungan Alpen. (AP Photo)
Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine


Tidak Melulu Kekerasan Fisik, Ini 4 Jenis KDRT Menurut Komnas Perempuan

12 Januari 2023

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Tidak Melulu Kekerasan Fisik, Ini 4 Jenis KDRT Menurut Komnas Perempuan

Tak hanya kekerasan fisik, KDRT juga dapat menyerang psikis hingga ketergantungan korban terhadap pelaku.