Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Halau Nyamuk Aedes Aegypti Penyebar Virus Zika

image-gnews
 Nyamuk Aedes albopictus betina menyedot makan darah dari kulit manusia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. sedang menyelidiki mewabahnya virus Zika yang diduga ditularkan oleh nyamuk tersebut ataupun Aedes aegypti. James Gathany/CDC via AP
Nyamuk Aedes albopictus betina menyedot makan darah dari kulit manusia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. sedang menyelidiki mewabahnya virus Zika yang diduga ditularkan oleh nyamuk tersebut ataupun Aedes aegypti. James Gathany/CDC via AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Virus zika ditularkan oleh nyamuk terutama Aedes aegypti yang juga dikenal sebagai vektor dengeu, yellow fever, dan chikungunya. Vektor definitif maupun potensial ini banyak terdapat di Afrika, Amerika, Asia, Eropa dan Kepulauan Pasifik.

Hasil penelitian menunjukkan Aedes aegypti adalah nyamuk yang tangguh, tidak hanya mampu bertelur di tempat yang jernih, tapi juga bisa bertelur di air yang berpolusi. Nyamuk ini mudah beradaptasi dengan lingkungan. Nyamuk jenis ini dianggap bisa hidup di siang maupun malam hari. 

Guru Besar Fakultas Kesehatan Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) Upik Kesumawati menambahkan, nyamuk mudah dikendalikan dengan mengubur, menguras dan menghilangkan wadah yang mengandung air serta menerapkan pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih.

Dia menghimbau agar masyarakat membersihkan tempat penampungan air, minimal seminggu sekali dan gosok hingga bersih karena telur Aedes aegypti menempel di dinding wadah.

“Istimewanya telur Aedes aegypti bisa bertahan hidup walaupun tidak ada air. Telurnya tahan kering, begitu ada air hujan dia berkembang lagi. Beda dengan nyamuk lain kalau tidak ada air akan mati. Intinya adalah menutup wadah air,” katanya.

Upik mengingatkan bahwa penyebaran virus zika harus diwaspadai dengan cara mencegahnya mulai di sekitar lingkungan. Menurutnya, hampir di setiap lingkungan rumah penuh dengan wadah air yang bisa mengakibatkan aedes aegypti berkembang dan memunculkan virus zika.

“Hasil pengamatan jentik di beberapa daerah menunjukkan angka bebas jentik di Bogor masih jauh dari standar pemerintah. Rata-rata baru mencapai 17-18 persen,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Jumat, 2 September 2016.

Sedangkan pakar virus FKH IPB Surachmi Setyaningsih mengatakan dengan terdeteksinya virus zika di Singapura, maka Indonesia harus waspada karena potensi penularannya sangat tinggi, yakni nyamuk aedes aegypti.

“Ini adalah faktor risiko yang kami anggap penting. Harus digarap serius dan tidak bisa parsial,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini Singapura sudah melaporkan adanya serangan virus zika pada manusia. Karena ada isu bahwa virus ini kemungkinan ada hubungan dengan bayi yang akan dilahirkan, mereka mendeteksi walaupun gejalanya ringan seperti demam, mata merah, bercak merah (seperti demam berdarah).

“Singapura dengan kita kan dekat, saya kira nyamuknya tidak berbeda jauh spesiesnya dengan kita. Mereka yang sanitasinya bagus bisa tertular, maka kita harus siap dan tingkatkan kewaspadaan,” imbuhnya.

Seperti diketahui, penyebaran virus zika sudah diketahui sejak tahun 1947 dan pertama ditemukan pada monyet di Afrika.

Setelah itu, virus ini diketahui menyebar ke Asia. Selanjutnya, pada tahun 2007 mulai banyak menular dan menyebar ketika akhir 2014 hingga 2015 bahkan sampai sekarang masih ada.

Virus ini seakan-akan pernah menghilang dan muncul kembali. Sampai saat ini, virus zika menginfeksi primata, belum ada bukti menginveksi ternak dan belum ada vaksinnya.

BISNIS

Berita lainnya:
Ini Makanan Yang Efektif Menurunkan Kolesterol Jahat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.