TEMPO.CO, Jakarta - Mengajak anak agar mandiri memang tidak mudah. Menurut psikolog pendidikan, Novita Tandry, kemandirian anak sangat bergantung pada seberapa besar keseriusan orang tua dalam mendidik mereka.
Secara alami, Novita menambahkan, seorang anak pasti belajar dari apa yang dialami sehari-hari. Bila di rumah, praktis mereka hanya melihat sekaligus meniru apa yang dilakukan ayah dan ibunya. "Kalau orang tua sedikit-sedikit memanggil pembantu, ya, jangan heran kalau anaknya jadi tidak mandiri," ujar ibu dua anak ini.
Pada usia taman kanak-kanak, kata dia, si buyung ataupun si upik sebenarnya sudah dapat diajari cara makan sendiri dan membereskan tempat tidur. Memasuki usia sekolah dasar, anak-anak bisa diberi tugas yang lebih membutuhkan kekuatan fisik, di antaranya menyapu rumah atau mencuci pakaian berukuran kecil, celana atau kaus dalam contohnya.
Melibatkan anak-anak dalam pekerjaan rumah sejatinya akan meningkatkan citra diri mereka. Anak-anak bangga dirinya yang kecil ternyata bisa ikut meringankan beban ayah dan ibu.
Mengajarkan kemandirian memang tidak bisa dilakukan sambil lalu. Butuh proses yang terus-menerus. Apalagi kalau anak sudah telanjur punya ketergantungan yang tinggi pada pembantu atau orang tua. Kalau itu yang terjadi, orang tua perlu usaha ekstra untuk mendorong anaknya supaya menjadi pribadi yang mandiri.
Nah, saat anak berhasil melaksanakan pekerjaan dengan baik, jangan lupa beri dia penghargaan. Namun Novita buru-buru mengingatkan, bentuknya tidak harus berupa barang atau uang yang terkadang malah jadi bumerang. Bagi anak, pelukan dan usapan hangat di kepala jauh lebih berharga.
Berikut tip pembelajaran mandiri pada anak:
- Latih anak-anak dengan hal-hal sederhana sejak dini. Misalnya, memasukkan mainan ke kotak yang disediakan atau memasukkan baju kotor ke tempatnya.
- Jadilah contoh kemandirian bagi anak. Jika orang tua mandiri, anak akan meniru orang tuanya.
- Melatih anak tak bisa sekali jadi. Jangan putus asa, meski hasil pekerjaan anak tak langsung sempurna.
- Seiring dengan bertambahnya usia anak, beri tantangan tugas yang lebih rumit. Ini akan mencegah kebosanan sekaligus meningkatkan keragaman keterampilan anak.
- Berikan instruksi kepada pembantu rumah tangga soal tugas-tugas yang harus dikerjakan sendiri oleh anak-anak.
- Jika perbedaan usia anak-anak tak terlalu besar, biarkan mereka bernegosiasi dan bertukar tugas dengan saudara mereka.
- Buat kesepakatan dengan anak soal tugas-tugas yang harus dilakukan sendiri dan tetapkan juga konsekuensi jika tidak dijalankan.
- Jangan lupa memuji jika anak-anak mampu melakukan tugas-tugas di rumah secara mandiri.
Berita lainnya:
Apakah Wanita Mandiri Lebih Menarik?
Pembantu Mudik, Saatnya Melatih Sikap Mandiri Anak
Tip Membujuk Anak yang Betah Main di Kamar Mandi