INFO TRAVEL - Ketika melihat langsung keindahan panorama Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, peserta fam trip minat khusus diving pasar Singapura dan Malaysia tidak berhenti berdecak kagum. Mereka sangat takjub saat pertama kali menyaksikan keunikan pantai dan bukit, tempat habitat “dinosaurus” komodo tersebut.
Hal itu dibenarkan Kepala Subbidang Perjalanan Wisata Pengenalan Umum Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata RI Andriyatna Rubenta. Menurut dia, saat tiba Labuan Bajo, rombongan fam trip sudah tidak sabar segera menuju salah satu dari 10 destinasi top di Indonesia tersebut.
Pulau Rinca, NTT menjadi salah satu tempat tumbuh dan berkembang biak komodo liar. “Pulau ini menjadi tempat trekking bagi wisatawan. Selain rute menantang, pemandangannya bagus. Dari salah titik tertinggi Pulau Rica, kita bisa melihat pemandangan menawan menuju arah permukaan laut,” kata Andriyatna.
Dia menjelaskan, pulau yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur itu merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Komodo. Selain di sana, komodo hidup di tiga pulau lain, yaitu Pulau Komodo, Gili Motang, dan Nusa Kode, yang juga masuk dalam kawasan taman.
“Jumlah komodo di sini cukup banyak. Jadi harus berhati-hati saat berada di pulau-pulau tersebut. Biasanya, wisatawan yang melakukan trekking akan didampingi oleh ranger,” katanya.
Ada enam rute yang bisa dipilih wisatawan, mulai jarak yang pendek, sedang, hingga terpanjang. Masing-masing dapat ditempuh dalam waktu 40 menit, 60 menit, dan 180 menit. Di tengah trek, ranger akan menunjukkan sarang komodo yang berbentuk lubang dengan kedalaman sekitar dua meter.
Bagi penyuka petualangan menantang, disarankan memilih trek terpanjang supaya menemukan komodo berukuran besar. Karena kadal raksasa itu tidak setiap hari muncul. “Ketika masa bertelur, komodo akan diam di sarang hingga tiga bulan. Kemudian pergi dan kembali saat telur akan menetas,” ucap Andriyatna. (*)