Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjadikan Mahasiswa Agen Perubahan Masyarakat

image-gnews
Revolusi mental sangat perlu dihidupkan kembali sebagai suatu terobosan menjawab segala krisis karakter bangsa.
Revolusi mental sangat perlu dihidupkan kembali sebagai suatu terobosan menjawab segala krisis karakter bangsa.
Iklan

INFO NASIONAL - Revolusi mental merupakan prasyarat penting dalam upaya mewujudkan Indonesia yang berdaulat dalam bidang politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan berlandaskan semangat gotong royong. Revolusi mental dimaksudkan sebagai “Gerakan Hidup Baru”, yang bertujuan menanamkan rasa percaya diri pada diri sendiri dan kemampuan sendiri, juga menanamkan optimisme dan daya kreatif di kalangan rakyat dalam menghadapi rintangan/kesulitan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat menyampaikan kuliah umum bertajuk “Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Revolusi Mental” di Universitas Brawijaya Malang, Selasa, 27 September 2016. Menko PMK didampingi Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, anggota DPR RI Ahmad Basarah, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, dan Deputi Menko PMK Bidang Pendidikan dan Agama R. Agus Sartono. “Revolusi mental adalah bagian dari proses untuk membentuk karakter bangsa, agar bangsa kita dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, yang berdasarkan Pancasila,” ujarnya.

Dalam pengantarnya, Menko PMK juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Unibraw yang sudah menginisiasi terwujudnya Gerakan Nasional Revolusi Mental di lingkungan perguruan tinggi, sekaligus mengapresiasi semakin majunya Universitas Brawijaya dibanding kunjungan Menko PMK beberapa waktu sebelumnya.

Puan mengatakan, di tengah krisis yang mendera mental-kultural bangsa berupa korupsi, SARA, individualisme, isu kesenjangan, krisis sosial lain, seperti hilangnya karakter dan lunturnya nilai gotong royong, revolusi mental sangat perlu dihidupkan kembali sebagai suatu terobosan menjawab segala krisis karakter bangsa. “Gerakan Nasional Revolusi Mental harus dimulai dari diri sendiri dan diawali dari hal-hal yang kecil dan ringan, selanjutnya berkembang ke suatu yang besar dan menjadi gerakan sosial yang luas oleh segenap rakyat,” tuturnya.

Di bidang pendidikan tinggi, menurut Puan, salah satu bentuk nilai revolusi mental adalah penyaluran beasiswa oleh pemerintah kepada mahasiswa kurang mampu yang berprestasi. Dengan program ini, akses kepada pendidikan tinggi semakin merata dan mengurangi ketimpangan.

Puan mengatakan pemerintah ingin mewujudkan bangsa dan negara yang berdaulat dalam bidang politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Ketiganya sejalan dengan yang digelorakan oleh Bung Karno sebagai Trisakti, yang mencakup tiga ranah, yaitu mental-kultural, material ekonomi, dan politik. “Ketiga ranah tersebut kini perlu dilakukan perubahan yang dipercepat untuk mencapai tujuan Revolusi Pancasila,” ucap Menko PMK.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menko PMK juga menyitir pidato Bung Karno yang mengatakan “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku satu pemuda, niscaya akan kuguncang dunia”.

“Sebagaimana Bung Karno, saya pun yakin akan peran dan kemampuan pemuda dalam membawa bangsa ini pada perubahan kehidupan yang lebih baik. Pemuda yang akan mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian. Mahasiswa adalah bagian dari pemuda yang dimaksudkan oleh Bung Karno. Perguruan tinggi berperan membentuk dan mengasah karakter calon pemimpin bangsa tersebut,” kata Puan.

Menurut dia, peran pemuda dan mahasiswa sangat penting dan strategis dalam menghadapi bonus demografi Indonesia. Peran nyata perguruan tinggi dalam masyarakat adalah dengan melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata. “Laksanakan program Kuliah Kerja Nyata tematis revolusi mental sebagai wujud kontribusi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan masyarakat,” ujarnya.

Perguruan tinggi dapat menjalankan revolusi mental di antaranya dengan mewujudkan kampus yang bebas dari korupsi, narkoba, radikalisme, dan plagiarisme. Kampus yang memiliki karakter Pancasila akan menanamkan karakter itu kepada para mahasiswa. “Bila itu terwujud, perguruan tinggi akan melahirkan generasi penerus yang memiliki karakter yang dibutuhkan untuk membangun dan menyejahterakan bangsa,” kata Puan. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.