TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian telah menetapkan empat tersangka yang diduga sebagai pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka adalah AMF, A, W, dan AR alias Abu Fauzan. Mereka disebut-sebut beberapa kali memberangkatkan warga Indonesia ke Suriah.
Kepala Divisi Humas Kepolisian RI Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan awalnya polisi menangkap AMF, A, dan W pada 22 September lalu. Berdasarkan pemeriksaan ketiga orang ini, polisi kemudian menangkap Abu Fauzan di Bekasi pada 28 September 2016. Abu Fauzan berperan sebagai motivator dan mempunyai keahlian mempersiapkan orang-orang yang akan berangkat. "Dia memberikan pembekalan, motivasi, termasuk pembekalan kepada kaum ibu atau perempuan," ujarnya.
AR disergap polisi di Kampung Kelapa Dua RT 1 RW 8, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi. Saat itu dia sedang berboncengan sepeda motor dengan istrinya. "Penyergapan pukul 08.00 WIB di jalan raya," kata saksi mata, Arisanto, 26 tahun.
Penangkapan itu membuat heboh masyarakat yang melihatnya. Polisi kemudian meminta masyarakat bubar. Selang dua jam kemudian, satu tim Densus 88 berseragam lengkap datang menggeledah rumah AR.
Maimunah, warga Kampung Kelapa Dua, mengatakan rumah yang digerebek polisi milik Agus. "Saya tahu orangnya, tapi belum pernah ngobrol langsung," tutur perempuan yang tinggal persis di sebelah kanan rumah Abu Fauzan itu.
Maimunah selama ini hanya tahu Agus bekerja sebagai pedagang buku. Namun ia tak mengetahui pasti tempat Agus berdagang, meski sudah dua tahun menjadi tetangga. Sedangkan istrinya tidak bekerja alias menjadi ibu rumah yang sehari-hari berada di rumah. "Kalau ke warung juga tidak pernah ngobrol. Setelah beli, pulang lagi," ucapnya.
Agus baru dua tahun tinggal di tempat itu. Rumah yang dia tempati adalah warisan orang tuanya yang sudah meninggal. "Sebelumnya dia tinggal di Pondokgede," kata Jamar, yang juga tetangga Agus. "Orangnya tertutup, enggak pernah bersosialisasi."
Jamar beberapa kali melihat Agus kedatangan tamu. Namun tidak ada satu pun dari tamunya yang dia kenal. Meski demikian, tak ada yang menaruh curiga terhadap sosok Agus alias Abu Fauzan tersebut. "Sewaktu berkurban, dia nyembelih kambing, tapi hanya untuk keluarganya, tak membagikan kepada tetangga," ujarnya.
Karena tak membaur dan tertutup, ketika warga menyembelih hewan kurban, Agus juga tak dibagikan daging kurban. Padahal warga menyembelih dua sapi saat Idul Adha lalu. "Kalau ibadah juga tak pernah di masjid sini, mungkin punya masjid sendiri," ujarnya.
REZKI ALVIONITASARI | ADI WARSONO