TEMPO.CO, Jakarta - Jangan biasakan anak-anak jajan sembarangan di sekolah, apalagi jajanan yang tidak sehat. Membawa bekal dari rumah adalah cara terbaik untuk menghindarkan anak dari makanan tak bersih dan tak sehat.
Akan tetapi, pastikan juga bekal yang dibawa anak-anak adalah makanan sehat. Banyak anak yang tak suka makanan sehat karena lebih mengutamakan rasa. Cobalah lakukan hal berikut untuk mengakali bekal makanan sehat buat anak.
#Jelaskan pada anak soal pilihan makanan sehat
Bila kita ingin anak-anak memilih makanan yang baik, ajaklah mereka berbicara soal pilihan makanan. Hasil penelitian menunjukan daya piker anak-anak yang menyantap makanan yang seimbang lebih baik dari yang tidak.
#Beri contoh di rumah
Berilah contoh menyantap makanan sehat pada anak-anak di rumah. Anak-anak biasanya mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tua. Soal rasa bisa diadaptasi lidah bila sudah terbiasa. Cobalah untuk membiasakan anak-anak makan buah dan sayuran di rumah.
#Kenalkan makanan rumahan
Kenalkan pada anak-anak makanan yang dibuat sendiri di rumah, bukan hasil olahan, terutama yang berbahan sayur atau buah yang dipetik dari kebun sendiri. Bila tak ada taman atau kebun di rumah, ajak anak-anak ke pertanian atau perkebunan untuk memberi pemahaman soal makanan sehat.
#Pilih menu yang anak suka
Ajak bicara anak-anak mengenai menu makan yang mereka inginkan untuk bekal ke sekolah. Bila ada makanan tak sehat yang dipilih oleh anak, seperti pizza atau gorengan, beri mereka penjelasan kenapa makanan tersebut tidak sehat.
#Cek saat anak makan
Tak ada salahnya bila sekali-sekali kita datang ke sekolah anak-anak saat jam makan untuk memastikan apa yang mereka santap, sekaligus mengecek makanan apa saja yang dijual di kantin karena bisa saja anak akan membandingkan makanan di kantin dan bekal dari rumah.
#Tingkatkan kualitas makanan
Bila anak-anak sulit untuk menerima makanan sehat pada awalnya, cobalah secara bertahap dan tingkatkan terus kualitas makanan bila anak sudah mulai terbiasa.
VERYWELL | PIPIT
Baca juga:
Bayi Juga Bisa Jerawatan, Bagaimana Menanganinya?
Cara Bijak Menyampaikan Perceraian kepada Anak
3 Fase Kritis Saat Mengetahui Pasangan Selingkuh