TEMPO.CO, Jakarta - Tim seleksi calon komisioner Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu akan melakukan sosialisasi ke enam kota untuk menjaring calon komisioner KPU dan Bawaslu. Menurut anggota tim seleksi, Betti Alisjahbana, sosialisasi ini dilakukan agar bisa mendapatkan kandidat yang terbaik.
Wakil ketua tim seleksi Ramlan Surbakti menuturkan sosialisasi ke kawasan Indonesia timur menjadi salah satu hal yang dibutuhkan. Rencananya, tim seleksi akan mengunjungi Banda Aceh, Manado, Palembang, Balikpapan, Kupang, dan Jayapura pada 5-12 Oktober mendatang.
Ramlan mengatakan alasannya melakukan sosialisasi ke Indonesia timur adalah belajar dari pengalaman periode sebelumnya. Saat itu, kata dia, tidak ada calon yang berasal dari wilayah Indonesia timur. Hal itu mendapat sorotan dari Komisi Dalam Negeri Dewan Perwakilan Rakyat. "Dari 14 nama yang diajukan, semuanya dari wilayah barat," ucapnya di Gedung F kompleks Kementerian Dalam Negeri, Gambir, Jakarta, Jumat, 30 September 2016.
Menurut Ramlan, tidak adanya calon dari wilayah Indonesia timur kala itu karena masih sedikit pendaftar dari sana. "Yang mendaftar (periode) kemarin, dari hampir seribu orang, mayoritasnya dari barat," ujarnya.
Adapun calon yang dicari tim seleksi untuk menjadi komisioner KPU dan Bawaslu periode 2017-2022 ini adalah sosok yang independen dan berintegritas. "Bukan anggota partai politik dan tahan segala rayuan atau ancaman," ucapnya.
Selain itu, tim seleksi mencari anggota yang memiliki pengetahuan hukum dan pengalaman dalam memantau administrasi pemilu. "Harapan kami, orang yang berpengalaman mengawasi administrasi atau dana kampanye ikut mendaftar," tutur Ramlan.
AHMAD FAIZ
Baca Juga:
Dituduh Rayu Jessica Wongso, Ini Pengakuan Krishna Murti
5 Kemiripan Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan Gatot Brajamusti