TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang beranggapan, menggigit kuku disebabkan oleh rasa cemas atau gugup. Padahal bisa jadi kebiasaan tersebut berangkat dari karakter yang perfeksionis.
Indikasi ini terungkap dari hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Behaviour Therapy and Experimental Psychiatry. Menurut peneliti Dr Kieron O'Conner, individu yang memiliki sifat perfeksionis sangat fokus dan mengutamakan hasil akhir.
"Akibatnya, orang tersebut rentan mengalami frustrasi, mudah tidak sabar, dan merasa tidak puas ketika mereka tidak berhasil mencapai hasil yang diinginkan," kata O'Conner, seperti dilansir laman Good Housekeeping. "Perasaan itu rupanya bisa menimbulkan kebiasaan menggigiti kuku."
Penelitian ini dilakukan terhadap 48 orang, di mana setengah responden memiliki kebiasaan menggigit kuku kronis. Para responden menyimpulkan, sifat perfeksionis menyebabkan timbulnya rasa cemas ketika mereka tidak bisa berbuat apa-apa, dan menggigit kuku menjadi salah satu wujud dari ketidaksabaran itu.
Jika ingin menghentikan kebiasaan tersebut, para peneliti menyarankan untuk mengatasi sifat perfeksionis serta mengurangi rasa bosan dan frustrasi.
TABLOID BINTANG
Berita lainnya:
10 Manfaat Memelihara Anjing bagi Manusia
Jenis Aktivitas Ringan dan Makanan Buat Kamu yang Diet
Contouring Wajah Sudah Biasa, Saatnya Contouring Kuku