Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyak Pasangan Kawin-Cerai, Apa Saja Penyebabnya?

image-gnews
Sxc.hu
Sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pernikahan yang usianya hanya seumur jagung. Apa yang diputuskan tergesa-gesa, hasilnya tidak akan baik. Ini bisa jadi salah satu indikasi, tapi bukan akar masalah.

Psikolog Anggia Chrisanti, dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, mengatakan mereka yang mengalami pernikahan seumur jagung adalah orang-orang yang kehidupannya berlandaskan unfinished bussiness—urusan-urusan yang tidak terselesaikan dengan tuntas”. Lantas, apa saja yang memicu seseorang mengalami putus-sambung dalam urusan pernikahan? Berikut ini penjelasan Anggia:

1. Hidup bukan episode terpisah
Sejatinya manusia adalah makhluk yang utuh, tidak terputus, dan bukan episode terpisah dalam setiap masa usianya. Semuanya berkesinambungan dan saling mempengaruhi. “Sehingga, jangan pernah pergi atau melangkah mengambil peran lain atau tanggung jawab lain dalam kehidupan sebelum kita menyelesaikan masalah dan atau tugas kita di masa sebelumnya,” ujar Anggia. 

2. Jadilah anak sebelum menjadi orang tua
Mulanya adalah peran fungsi sebagai anak. Jika belum beres urusan sebagai seorang anak—manja, bergantung, egois, keras kepala, dan lain-lain, termasuk mengerti, memahami makna dan hakikat, serta tugas dan kewajiban sebagai seorang anak, baik kepada orang tua maupun lainnya—jangan pernah berani mengambil peran menjadi orang tua. “Jika peran ini diambil tanpa disertai kesiapan, maka akan lahir orang tua dengan sifat kekanakan. Parahnya, orang tua kekanakan ini berisiko tidak mampu mendidik dan membesarkan anak,” ujar Anggia. 

3. Hidup baru
Ucapan “selamat menempuh hidup baru”, tentu disampaikan kepada pasangan pengantin yang baru saja menikah. Asumsinya, sebuah pernikahan adalah kehidupan yang baru. Bisa dikatakan baru karena kita seharusnya sudah lepas dan lulus dari seorang anak menjadi seorang dewasa.

Namun, sebetulnya tidak sepenuhnya baru. “Karena yang baru ini idealnya adalah lanjutan dari kehidupan sebelumnya. Kehidupan yang sudah tuntas pada masa sebelumnya,” kata Anggia. 

4. Unfinished business
Bukan bohong jika banyak orang menikah hanya sekadar menikah, tapi belum menuntaskan masalah-masalah dan atau menyelesaikan tugas-tugas di masa kehidupan (perkembangan) sebelumnya. Sebagai seorang anak, misalnya, termasuk masalah dan trauma di masa lalu. Baik dalam hubungan anak-orang tua maupun hubungan dengan lawan jenis (pacaran dan bahkan pernikahan). “Kebanyakan yang terjadi, selesai (terlewati), iya. Tuntas, tidak,” ucap Anggia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Keluar mulut singa, masuk mulut buaya
Alih-alih memasuki kehidupan baru, yang terjadi adalah lari dari masalah. Dari rumah, dari orang tua, dari percintaan yang kandas, atau dari sebuah pernikahan yang terjadi karena “kecelakaan”. Bukannya kemudian tersadar dan memperbaiki diri, orang-orang ini hanya menyelesaikan tanpa menuntaskan dengan utuh dan menyeluruh.

Sehingga, pilihan hidup yang diambil tentu hampir pasti hanya mengulang kesalahan yang sama, atau bahkan lebih fatal. “Bukan hanya karena tidak belajar dari pengalaman, tapi juga cenderung melakukan mental block,” kata Anggia.

Tidak mampu berpikir realistis, rasional, faktual, atau inovatif. Yang ada hanya pengambilan keputusan yang tergesa. Bisa jadi dikarenakan nafsu, dendam, atau ketidakmatangan yang justru menambah dan menumpuk masalah baru di atas masalah-masalah yang belum tuntas dari dulu (unfinished bussiness).

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
13 Cara agar Disayang Ibu Mertua
Kenali Ciri Wanita dalam Masa Subur
Gejala Autisme Dapat Dideteksi Lewat Gadget

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

1 hari lalu

Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

Bamsoet bersama keluarga menyelenggarakan prosesi pengajian dan siraman menggunakan adat Sunda untuk putri ke limanya, Saras Shintya Putri atau Cacha yang akan menikah dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli atau Athalla, pada Sabtu, 20 April 2024.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

3 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

10 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

19 hari lalu

Ilustrasi pasangan menikah/pernikahan. Shutterstock
10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

Selain tradisi pernikahan, pilihan tema dan nuansa yang berbeda, takhayul yang dipercaya setiap pasangan dan kerabatnya juga tak selalu sama.


1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

30 hari lalu

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

Pasangan selalu menunda tanggal pernikahan tanpa sebab yang jelas meski sudah lama berhubungan. Berikut 10 sinyal ia enggan menikah.


5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

36 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic
5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

Pernikahan yang tampak bahagia sekali pun pasti ada saja masalah. Berikut kata terapis tentang berbagai masalah yang berpotensi serius bila didiamkan.


Wacana KUA Layani Nikah Semua Agama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR: Perlu Ubah Undang-undang

44 hari lalu

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily
Wacana KUA Layani Nikah Semua Agama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR: Perlu Ubah Undang-undang

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, menanggapi wacana perluasan layanan KUA agar menjadi tempat menikah semua agama.


Sudah Berpisah, Sam Asghari Sebut Pernikahannya dengan Britney Spears sebagai Berkah

45 hari lalu

Britney Spears menikah dengan Sam Asghari pada Kamis, 9 Juni 2022 atau Jumat waktu Indonesia (Instagram/@kevinostaj)
Sudah Berpisah, Sam Asghari Sebut Pernikahannya dengan Britney Spears sebagai Berkah

Pernikahannya hanya bertahan 1 tahun, Sam Asghari mengatakan kalau dia tidak memiliki niat buruk terhadap Britney Spears.


KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

48 hari lalu

Petugas saat melayani warga yang mengurus persyaratan menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Pasar Minggu, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan KUA rencananya akan menjadi tempat menikah untuk semua agama, Ia ingin memberikan kemudahan bagi warga nonmuslim. TEMPO/M Taufan Rengganis
KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

Wacana Menteri Agama yang akan merubah KUA sebagai tempat nikah bagi semua agama menuai beberapa pendapat yang mendukung dan menolaknya dari berbagai tokoh.


Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

49 hari lalu

Ilustrasi pasangan bercerai. milligazette.com
Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

Bercerai tak kenal usia. Ada lima alasan umum mengapa perceraian terjadi pada pasangan berusia di atas 50 tahun menurut psikoterapis.