TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua buku cerita anak cocok untuk anak-anak. Ada yang suka karena ceritanya menarik. Ada pula yang suka karena gambarnya yang besar dan penuh warna. Anak-anak lain mungkin memiliki preferensi buku cerita yang lain. Pun demikian dengan anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus.
Menurut penulis buku cerita anak best seller, Pauline Oud, anak-anak berkebutuhan khusus memang memiliki karakter yang khusus. Menurut dia, yang ditemui saat peluncuran buku terbarunya Lily and Milo di toko buku Kinokuniya Plaza Senayan, Jumat, 8 Oktober 2016, salah satu tip supaya buku cerita menarik bagi anak berkebutuhan khusus adalah bagaimana supaya mereka bisa menikmati ceritanya.
Nah, bagaimana supaya sebuah buku menarik bagi anak-anak yang butuh perhatian ekstra? “Bukunya harus berukuran besar. Halamannya juga penuh gambar dan berwarna-warni. Ceritanya juga harus simpel dan mudah,” kata penulis buku yang karyanya telah dialihbahasakan di banyak negara.
Selain itu, jumlah halaman buku yang disukai anak-anak berkebutuhan khusus juga jangan terlalu banyak. Sebab, kata Pauline, mereka tidak suka dengan buku cerita yang terlalu tebal. Mengenai karakter, ibu dua anak ini juga menjelaskan bahwa karakter utama dalam buku juga harus yang mudah dimengerti oleh anak-anak. “Seperti buku saya Lily and Milo ini, karakternya hanya bercerita tentang gajah dan tikus. Ceritanya pun kehidupan sehari-hari. Simpel bukan?” ujarnya.
Pauline pun sangat mencintai profesinya sebagai penulis buku cerita anak, apalagi yang disukai oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Menurut informasi yang dia terima dari banyak guru di berbagai negara yang menggunakan buku karangannya untuk mengajar anak-anak cacat, mereka rata-rata mengapresiasi karyanya. “Buku saya sangat membantu anak-anak berkebutuhan khusus itu mampu mengekspresikan apa yang ingin mereka sampaikan kepada orang tua atau gurunya,” kata perempuan kelahiran Hilversum, Belanda ini.
DA CANDRANINGRUM
Baca juga:
Bunda, Jangan Ancam Ananda dengan Sesuatu yang Mustahil
Bunda, Yuk Latih Kemampuan Berbicara Si Kecil
Orang Tua Bertengkar di Depan Anak, Waspadai Efek Buruknya