Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diolok-olok `Bego`, Gardini Oktari Melesat Mengukir Prestasi

image-gnews
Gardini Oktari. facebook.com
Gardini Oktari. facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua kali menjalani tes kecerdasan intelektual atau IQ, skor yang dicetak Gardini Oktari tak pernah tembus 70. Tapi jangan bayangkan perempuan tunagrahita 26 tahun ini tak bisa diajak berdiskusi. Mengobrol dengan Gardi-begitu dia biasa disapa-tidak berbeda dengan kaum muda Jakarta pada umumnya.

Belanja lalu Galau, Terapkan 5 Jurus Ini

Pembawaannya ceria. Dia bahkan menjadikan kondisi mentalnya sebagai bahan guyonan. "Banyak tunagrahita yang kesal dibilang bego. Padahal, ya, emang bener, kan? Ha-ha-ha," ujar Gardi kepada Tempo yang menemuinya di Rumah Sakit Permata Pamulang, Tangerang. "Aku, sih, ketawa aja kalau ada yang menyebutku begitu."

Di rumah sakit tersebut, Gardi bekerja sebagai pelatih di bagian tumbuh kembang anak. Pas dengan materi kuliahnya dulu, di Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Al-Azhar Jakarta. Ya, dengan nilai IQ tersebut, Gardi tetap sanggup meraih gelar sarjana. Meski, kata dia, dengan ngos-ngosan. "Saat teman-temanku nongkrong ke sana-sini, dugem, atau ke mal, aku ke toko buku agar bisa belajar lebih banyak lagi," ujarnya.

Gardi memang berbeda. Sementara kebanyakan tunagrahita minder karena kondisinya, dia sebaliknya. Putri dokter anak ini terlihat sangat percaya diri dan lancar bertutur. Puluhan prestasi pun sudah dia bukukan, di antaranya memenangi lomba menari. Nilai kuliahnya pun di atas rata-rata.

Dari mulut ke mulut, "anomali" seorang tunagrahita ini terdengar ke telinga para orang tua yang punya anak berkebutuhan khusus. Hingga akhirnya Gardi menjadi pelatih komunitas anak berkebutuhan khusus sejak 2013.

Rasa sayang, atensi, dan simpati menjadi modal utamanya dalam mengajar. Menurut Gardi, kasih dan penerimaan sangat dibutuhkan anak-anak asuhnya karena sebagian orang menganggap mereka aib. "Saat mengobrol, kami sampai sering menangis bersama," katanya. "Semacam kami ini kayak velg mobil yang rusak, udah enggak bisa diapa-apakan lagi."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun kepada para orang tua, Gardi memberikan pemahaman menyekolahkan anak ke sekolah luar biasa bukanlah hal yang tercela. "Kenyataannya, banyak anak tunagrahita dipaksa masuk ke sekolah normal karena orang tua mereka malu anaknya masuk SLB," ujarnya. "Sedangkan aku dulu bahagia sekolah di sana."

Gardi juga menekankan para orang tua anggota komunitasnya untuk ikhlas menerima kondisi si anak tunagrahita, yang kerap dijadikan olok-olokan. "Yang penting adalah rajin memberi pelukan untuk si anak, agar ia tak merasa ditelantarkan," katanya.

Ber-IQ jongkok tapi tetap berprestasi bukan hal yang didapat Gardi dengan gampang. Sejak SMP, ia menjalani terapi menari dan menulis kepada dokter tumbuh kembang anak Tri Gunadi. Dia beruntung karena keluarganya sangat mendukung terapinya. Sang ayah sampai sekolah lagi di Tokyo, Jepang, demi mendapat lebih banyak lagi referensi mengenai kondisi Gardi. Tak mengherankan jika kemudian Gardi tumbuh percaya diri, periang, dan meraih pendidikan tinggi.

Memang, kata Gardi, ia sempat merasa sedih dan minder karena kondisinya. Namun, setiap kepercayaan dirinya merosot, dia kembali menyemangati dirinya sendiri. "Aku selalu bilang kepada diriku sendiri dan anak berkebutuhan khusus lainnya, semua orang berhak mendapat kebahagian, termasuk kami. Karena kami ini kondisinya istimewa, nanti pun akan mendapat kebahagiaan yang istimewa dari Tuhan," ujarnya.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Nila Tanzil, Buku untuk Anak Indonesia Timur
Kata Ilmuwan, Semakin Lama Menguap Maka Semakin Cerdas
Mengungkap Pentingnya Sosok Ayah dalam Pengasuhan Anak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

12 jam lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

3 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

7 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

7 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?