Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayo, Kenalkan Kegiatan Fisik pada Anak Penyandang Autis

Editor

Sandra

image-gnews
Jose Canoy (kanan), seorang penyandang autis bermain dengan saudaranya Jose Antonio dan Isabella saat berada di Puzzle Cafe yang merupakan milik keluarganya di kota Quezon, Manila, Filipina, 7 April 2015. Kafe ini menawarkan ruangan bagi penyandang autisme. AP/Aaron Favila
Jose Canoy (kanan), seorang penyandang autis bermain dengan saudaranya Jose Antonio dan Isabella saat berada di Puzzle Cafe yang merupakan milik keluarganya di kota Quezon, Manila, Filipina, 7 April 2015. Kafe ini menawarkan ruangan bagi penyandang autisme. AP/Aaron Favila
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan fisik sering diabaikan dalam terapi autisme. Orang tua biasanya menekankan pada pelatihan anak autis mereka untuk berkomunikasi secara verbal, membangun kontak mata, dan bagaimana berperilaku dalam situasi sosial. Para ahli mengatakan bahwa olah raga berperan dalam memberikan kualitas hidup yang lebih baik untuk orang-orang dengan autisme.

Meghann Lloyd, seorang profesor ilmu kesehatan di University of Ontario, Kanada, mengatakan bahwa penting bagi anak-anak autis untuk aktif secara fisik "sehingga mereka dapat memperoleh semua keterampilan lain yang mereka butuhkan," menurut laporan dari Spectrum, sebuah berita dan situs pendapat ahli pada penelitian autisme.

Studi terdahulu menemukan bahwa selain dari meningkatkan keterampilan motorik, terapi autisme berbasis gerakan juga meningkatkan konsentrasi dan kemampuan komunikasi sosial, masalah perilaku, dan kinerja akademik.

Tidak ada kegiatan khusus yang bermanfaat bagi anak-anak autis. Latihan fisik seperti yoga, menari, dan robotikmemberikan dampak positif. Kegiatan fisik meningkatkan kemampuan interaksi sosial, komunikasi, dan kemampuan motorik, kata Anjana Bhat, seorang profesor biomekanik dan ilmu gerakan di University of Delaware.

Lloyd mengatakan bahwa latihan fisik mendorong anak autis untuk belajar peran sosial termasuk role-playing, komunikasi baik verbal dan non-verbal. Pribadi anak autistik memiliki kesulitan berinteraksi, bermain, atau berhubungan dengan orang lain.

Mereka juga cenderung tidak tertarik bermain peran, menurut CDC, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika, orang dengan autisme biasanya lebih memilih menyendiri.

Gerakan dasar seperti berjalan, duduk, atau berguling bisa dipelajari oleh anak-anak autis dari waktu ke waktu, tapi latihan rekreasi dan olah raga yang dikoordinasikan adalah hal yang berbeda. Lebih dari 80 persen anak-anak dengan autisme memiliki waktu yang sulit dalam gerakan terkoordinasi dan berorientasi sosial seperti berlari, melompat, dan menendang dan menangkap bola.

Hal ini mendorong individu autistik tidak berani mencoba terlibat dalam kegiatan olah raga sama sekali. Mereka juga khawatir bahwa mereka tidak mengetahui aturan permainan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dr. Stephen M. Edelson, direktur Autism Research Institute, mengatakan olah raga berat menurunkan risiko orang autis dari stereotip perilaku (self-stimulasi), agresi, hiperaktif, merusak, dan cedera diri. Aktifitas fisik selama 20 menit atau latihan aerobik tiga sampai empat hari seminggu.

Rutin latihan juga membantu anak-anak autis terhindar dari obesitas atau kelebihan berat badan. Aktifitas fisik juga mengurangi stres, kecemasan, dan risiko depresi.

Selain itu, aktifitas fisik yang rutin meningkatkan kualitas tidur, memori, dan waktu reaksi. Edelson menyarankan para orang tua dan guru untuk menggabungkan program latihan yang ketat untuk Program Pendidikan Individual anak-anak (IEP).

PARENTHERALD | DINA ANDRIANI

Baca juga:
Menelisik Apa Penyebab Autisme dan Tanda-tandanya
Terapi Berkuda bagi Anak Autisme
Sambutan dan Pelukan Anak Pelepas Lelah

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

11 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

15 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).