TEMPO.CO, Denpasar - Jembatan penyeberangan yang menghubungkan dua pulau kecil di timur Bali, Pulau Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan, ambruk. Akibatnya, 8 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa itu berawal dari banyaknya warga yang hilir mudik di atas jembatan terkait dengan upacara adat yang sedang dilaksanakan di pura desa setempat. “Kejadiannya sekitar pukul 18.30 WITA tadi,” kata Kapolres Klungkung AKBP FX Arendra Wahyudi, Minggu, 16 Oktober 2016.
Proses evakuasi segera dilakukan. Setelah berlangsung sekitar 2 jam, evakuasi terpaksa dihentikan karena kondisi cuaca yang sudah gelap. “Saat kejadian, air sedang surut jadi tidak terlalu sulit untuk melakukan evakuasi,” jelasnya. Adapun korban jiwa maupun luka-luka yang berasal dari kedua pulau tersebut kemudian dibawa ke puskesmas setempat.
Mengenai kronologi dan penyebab peristiwa nahas itu, Kapolsek mengaku belum bisa memulai penyelidikan karena masih fokus pada upaya evakuasi. Namun sejumlah kemungkinan, menurutnya, bisa saja terjadi seperti karena usia jembatan, kelebihan beban, atau faktor yang lain. “Itu besok akan kita kembangkan penyelidikannya,” ujarnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ada delapan orang yang meninggal, 30 orang luka. Berikut daftar korban meninggal.
1. I Wayan Sutamat, 49 tahun, asal Jungut Batu
2. Putu Ardiana, 45 tahun, Lembongan
3. Ni Wayan Merni, 55 tahun, Jungut Batu
4. I Putu Surya, 3 tahun, Jungut Batu
5. I Gede Senan, 40 tahun, Kutampi Np
6. Ni Wayan Sumarti, 56 tahun, Dusun Klatak
7. Ni Putu Krisna Dewi, 9 tahun
8. Ni Kadek Mustina, 6 tahun
ROFIQI HASAN