TEMPO.CO, Jakarta - Mencegah lebih baik daripada mengobati. Jika diterapkan pada perisakan (bullying), istilah ini membuat kita berpikir sebenarnya apa yang terjadi pada anak yang merisak temannya? Sebab, pembahasan yang selama ini hangat diperbincangkan adalah solusi bagi korban perisakan. Padahal anak atau orang yang berada dalam posisi pelaku perisakan juga seharusnya mendapatkan jalan keluar.
Psikolog anak, Vera Itabiliana, menjelaskan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah anak atau remaja menjadi pelaku perisakan. Berikut ini rinciannya.
1. Terapkan disiplin positif di rumah
Fokuslah pada pemberian penghargaan ketika mereka melakukan hal yang positif, bukan pada pemberian hukuman ketika mereka salah.
2. Lebih banyak luangkan waktu bersama
Jangan berpaku pada kuantitas, melainkan kualitas kebersamaan. Misal, sebelum tidur, biasakan ada sesi berkumpul bersama di teras rumah.
3. Awasi pergaulan sosial mereka
Menjadi teman mereka di media sosial, mengapa tidak? Tapi mainkan dengan cantik, agar mereka merasa sedang berteman dengan Anda, bukan sedang diawasi.
4. Kenali dan bantu mereka mengembangkan minat dan bakat
Dengan memiliki fokus pada hal lain yang memang mereka sukai, dunia mereka tidak akan dipenuhi urusan yang tidak penting.
5. Beri penghargaan terhadap apa yang mereka lakukan, sekecil apa pun langkahnya
Jika mereka melakukan satu kebaikan, jangan luput dari perhatian Anda. Hargai usaha mereka menjadi anak yang baik.
6. Kurangi paparan kekerasan dari televisi atau game
Sebagai orang tua, kontrol terbesar tetap di tangan Anda. Atur jenis tontonan atau game yang boleh mereka miliki di rumah. Walau hanya di rumah, masih jauh lebih baik ketimbang tidak sama sekali.
7. Beri contoh bagaimana mengatasi rasa marah
Jika orang tuanya saja berperilaku emosional, bagaimana anak akan memiliki panutan yang baik?
8. Ajari mereka cara meminta maaf
Terkesan sepele, tapi dampaknya amat besar ketika mereka bisa atau bahkan terbiasa meminta maaf. Pengendalian emosi akan terlatih, bonus kerendahan hati.
Berita lainnya:
7 Kebiasaan Anak yang Memicu Karies Gigi
Menikmati Warung Teh Hongkong Di Sudut Jakarta
Hati-hati Trimester Kedua, Potensi Keguguran Masih Mengancam