TEMPO.CO, Jakarta - Perhelatan Jakarta Fashion Week secara resmi dimulai hari ini. Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menargetkan berbagai hal dari acara ini. "Target kami dalam dua sampai tiga tahun ke depan para fashion designer Indonesia telah masuk ke pasar retail fashion global," kata Triawan kepada Tempo, 22 Oktober 2016.
Target lainnya adalah dalam lima tahun ke depan akan ada brand fashion Indonesia yang menjelma menjadi global brand. Menurut Triawan, hal ini memungkinkan sebab JFW memiliki program inkubasi yaitu Indonesia Fashion Forward. "Para desainer yang dimentor di program IFF (Indonesia Fashion Forward) adalah mereka yang disiapkan untuk menjadi desainer mode yang dapat masuk ke pasar global," ucapnya.
Pesta mode JFW 2017 dimulai dengan peragaan koleksi para perancang IFF. Paling awal, ada lima label generasi kelima yang membuka rangkaian show desainer besutan IFF. Mereka adalah label Rani Hatta, Paulina Katarina, Bateeq, Day and Night, dan label aksesori Byo. Kelimanya merupakan label yang berhasil masuk program IFF pada 2016.
Pada penyelenggaraan tahun ini, JFW menargetkan 35.000 pengunjung selama sepekan, atau 5.000 pengunjung dalam sehari. "Seharusnya bisa lebih," kata Triawan optimistis.
Triawan mengatakan ada beragam dampak positif dari terselenggaranya pekan mode ini. "Dampak utamanya adalah meningkatnya citra fashion Indonesia di mata dunia fashion yang terkenal sangat selektif," tuturnya. Dampak lainnya, pekan mode ini diharapkan bisa membawa devisa dari sektor lain seperti perhotelan, kuliner bahkan transportasi.
DINI PRAMITA