INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus mendorong 27 pemerintah daerah kabupaten/kota di Jawa Barat menghadirkan berbagai inovasi layanan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya masing-masing. Tak hanya itu, diharapkan muncul para inovator dari daerah yang melahirkan karya-karya hebat dan besar.
“Harus ditumbuhkan juga penguatan aktor lokal (strengthening local actor), yakni masyarakat, baik secara perorangan maupun berkelompok, sebagai pengungkit pembangunan di Jawa Barat,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam acara Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, di Bale Asri PUSDAI Jawa Barat, Jalan Diponegoro Nomor 63, Bandung, Rabu 26 Oktober 2016.
Baca Juga:
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah merangsang lahirnya inovator muda berbakat melalui program Anugerah Inovasi, Prakarsa, dan Pelopor Pemberdayaan Masyarakat Jawa Barat, yang digelar setiap tahun secara berkelanjutan. “Dari sini, muncul para inovator yang membuat karya bernilai lebih sehingga meningkatkan nilai karya tersebut,” kata Aher, sapaan Ahmad Heryawan.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mengembangkan berbagai inovasi tata kelola pemerintahan daerah. Dengan berbagai inovasi tersebut, Jabar telah meraih 214 penghargaan sejak 2008, baik tingkat nasional maupun internasional.
“Salah satu inovasi yang membanggakan adalah raihan Jawa Barat sebagai juara pertama Anugerah IPTEK 2016 kategori Provinsi dan Anugerah Budhipura Tingkat I tentang Pembinaan Penguatan Inovasi oleh Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,” ujar Aher.
Baca Juga:
Adapun beberapa prestasi yang pernah diraih Jawa Barat, di antaranya penghargaan Top 9 Nasional Pelayanan Publik terhadap inovasi pengelolaan pengendalian kemiskinan melalui program KM Nol Pro Poor Jabar pada 2014, penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik atas inovasi pada 2015, Sistem Inti Plasma di kawasan benih patin Kabupaten Subang, dan Pengelolaan Kepegawaian “Makin Terlayani Pegawai Online”.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Asman Abnur mengatakan tantangan terberat dalam pelayanan publik bukan hanya menciptakan inovasi baru, melainkan kemampuan instansi pemerintah mereplikasi suatu inovasi. Replikasi inovasi dapat membantu pemerintah daerah menjawab permasalahan daerah secara efektif dan efisien, menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, dan pelayanan publik yang berkualitas.
“Saat ini, banyak inovasi baru berhasil diciptakan, tapi belum semua inovasi tersebut dapat diaplikasikan dengan baik di tempat lain,” kata Asman Abnur.
Forum replikasi yang berlangsung pada 26-27 Oktober 2016 ini, merupakan ajang untuk percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik. Forum ini mempertemukan kepala-kepala daerah dengan sejumlah inovator yang pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi, agar secara cepat para kepala daerah meniru inovasi yang telah berhasil, dan dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. (*)