Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Serviks Ternyata Pembunuh Wanita Nomor 1 di Indonesia

image-gnews
Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Iklan

TEMPO.COJakarta - Pusat data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada akhir 2015 menyebut kanker serviks sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia. Petaka ini dimulai dari infeksi human papillomavirus (HPV) tipe 16 dan 18. 

Adapun data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2010 menyebutkan kesadaran wanita Indonesia untuk mendeteksi dini kanker serviks masih di bawah 5 persen. Kanker serviks disebabkan virus HPV. 

Tak semua HPV mendatangkan kanker serviks. Ada tipe jinak dan ganas. Yang ganas di antaranya tipe 16, 18, 31, 33, 52, dan 58. Gerombolan HPV ganas ini bisa menyebabkan kanker serviks, kanker anogenital (kanker anus dan genital), atau kanker orofaring (kanker tenggorok di belakang rongga mulut). 

Sedangkan tipe jinak di antaranya HPV 6 dan 11. Jinak dalam arti, jika seseorang terinfeksi, kecil kemungkinan menjadi kanker. HPV tipe jinak memicu kondiloma (jengger ayam). Ada juga HPV yang menyerang kulit lalu menimbulkan kutil di tangan dan kaki.

Dr Andriana Kumala Dewi, Sp OG, spesialis kebidanan dan kandungan dari Bethsaida Hospital, Tangerang, mengatakan, “Butuh waktu lama dari kali pertama terinfeksi HPV sampai menjadi kanker. Saat seseorang terinfeksi, virus ini tidak langsung menjadi kanker. Biasanya, masih pada tahap sel prakanker. Pada fase ini, tidak terlihat gejala sama sekali.” 

Perubahan dari sel prakanker menjadi kanker biasanya butuh 10-15 tahun. Jika sangat ganas, kurang dari sepuluh tahun. Selama itu, tak ada gejala spesifik. Untuk mendeteksinya, dokter menyarankan beberapa pemeriksaan. Yang paling terkenal adalah papsmear dan inspeksi visual asam asetat (IVA). Patut diingat, papsmear bukan untuk mendiagnosis kanker. 

“Kita mengecek kondisi mulut rahim. Kalau secara visual sudah sangat buruk dan berdarah karena tumor, yang kita lakukan bukan lagi papsmear, tapi biopsi. Biopsi adalah mengambil sedikit jaringan serviks lalu kita periksakan ke patologi anatomi (PA). Hasilnya dilihat melalui mikroskop. Misalnya, hasilnya beberapa sel pada mulut rahim berubah tapi belum menjadi kanker, namanya neoplasia atau massa jaringan yang tumbuh abnormal,” kata Andriana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana jika kedapatan neoplasia? Bergantung pada tingkat keparahannya. Tingkat 3 yang terparah, kemungkinan menjadi kanker membesar hingga 20 persen. Jika masih tingkat 1, dokter menempuh tindakan kolposkopi, yakni memeriksa secara detail lalu melakukan biopsi terarah dengan mengambil sebagian jaringan, memastikan itu sekadar neoplasia, atau telah menjadi kanker. Kemudian diambil tindakan medis sesuai kesepakatan bersama.

Kembali ke HPV, virus ini menular lewat kontak seksual, yakni genital dengan genital, oral dengan genital, anus dengan genital, dan manual dengan genital (tangan menyentuh kelamin). Ketika kita terinfeksi HPV, tidak semuanya menyebabkan kanker serviks. 

“Hanya 5-10 persen dari HPV tipe ganas yang berkembang menjadi sel prakanker dan dari 5-10 persen itu hanya 10-20 persen yang kemudian berubah menjadi sel kanker, kecil tapi berbahaya. Ada yang terinfeksi, lalu seumur hidup terinfeksi terus. Sel-sel itu diam tapi tidak menjadi kanker alias sel tidur, atau HPV yang menjadi sel prakanker dan seumur hidup hanya menjadi sel prakanker,” ujar Andriana.

TABLOIDBINTANG

Artikel lain:
Ini Kesalahan Saat Memilih Makanan
Penelitian Membuktikan Musik Memang Banyak Manfaatnya
Ada Makanan Itu, Aku Takut!

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).