Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sikap Perfeksionis Berdampak Menurunkan Kualitas Hidup

image-gnews
Ilustrasi Bos Galak/Marah. Shutterstock.com
Ilustrasi Bos Galak/Marah. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Apakah Anda membutuhkan waktu yang sulit untuk membuat keputusan karena takut gagal? Atau seringkali ragu akan kinerja Anda, bahkan menyalahkan diri sendiri ketika tujuan tidak terpenuhi? Jika ya, artinya Anda seorang yang perfeksionis.

Perfeksionisme hanya akan menggiring Anda untuk selalu sempurna dalam merencanakan sesuatu. Sayangnya, sikap tersebut hanya membawa hasil yang tidak diinginkan.

Kesempurnaan menjalani sesuatu memang membuat kita bangga, namun cara tersebut juga bisa berdampak negatif pada kesejahteraan seseorang. Julia Cameron mengatakan, “Perfeksionisme bukan pencarian yang terbaik. Hal itu hanya mengejar yang terburuk dalam diri kita sendiri".

Berikut dampak negatif yang akan terjadi dari sikap perfeksionisme seseorang:

1. Depresi
Perfeksionis beradaptasi dengan baik memiliki standar tinggi dan berorientasi pada tujuan. Namun, jika terlalu jauh, kebutuhan perfeksionis untuk memenuhi standar tinggi dapat menyebabkan depresi dan kecemasan jika hasil tidak memenuhi harapannya. Hal itu terungkap dalam sebuah studi baru-baru ini.

2. Penyebab stres
Sebuah studi di Swiss menunjukkan bahwa perfeksionisme berkorelasi dengan kortisol yang meningkat lebih besar. Kortisol adalah hormon yang dilepaskan dalam respon terhadap stres, memungkinkan kita untuk mengaktifkan mekanisme ini dalam kasus yang mengancam jiwa. Stres konstan dalam kehidupan kita sehari-hari dapat meningkatkan kadar kortisol dan memiliki efek merugikan pada kesehatan kita, termasuk sistem kekebalan tubuh yang lemah, berat badan, gula darah tinggi, risiko penyakit kardiovaskular, dan efek negatif pada memori. Nah, apakah baik hidup ‘sempurna’ namun menyebabkan penyakit dan membuat hidup lebih pendek? Karena itu, pikirkan lagi sikap perfeksionis Anda!

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Agresi
Penelitian yang sama pada perfeksionisme dan depresi menemukan bahwa ketidakpuasan perfeksionis terhadap tujuan yang belum terpenuhi sering diarahkan orang lain. Rasa  ketidakpuasan ini dapat berubah menjadi kemarahan dan bahkan agresi fisik.

4. Menyakiti diri
Perfeksionis dapat menjadi agresif kepada orang lain, bahkan bisa menyakiti diri akibat mengalami kegagalan ini. Menyakiti diri adalah mekanisme yang digunakan untuk mengatur emosi negatif dari sikap perfeksionis ini. Jika Anda berpikir bahwa menyakiti diri hanya merugikan diri sendiri, pikirkan lagi. Karena, hal itu juga berdampak pada orang-orang terdekat Anda.

5. Rendahnya kualitas hidup
Depresi, agresi, menyakiti diri dan miskin keterampilan hanya akan menurunkan kualitas hidup keseluruhan. "Perfeksionisme hanya akan mengarah ke tingkat kecemasan tinggi, rendah diri, rasa percaya diri yang rendah dan rating yang rendah secara keseluruhan dalam kualitas hidup. Orang-orang akan terjebak untuk menjadi sempurna, mereka justru kehilangan gambaran yang lebih besar akan berkat-berkat dalam hidup mereka. Karena, kita semua tahu, kesempurnaan adalah mustahil untuk dicapai," ujar terapis Dr. Alisa Hoffman, seperti dilansir laman Huffingtonpost.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
10 Kesalahan yang Bikin Gagal Mencari Pekerjaan
Bekerja Tanpa Gairah, Cari Tahu Apa Penyebabnya
3 Kesalahan Fatal dalam Resume Kerja

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?


Rayakan 31 Tahun Pernikahan Michelle dan Barack Obama Saling Memuji

4 Oktober 2023

Barack Obama dan Michelle Obama. Instagram.com/@barackobama
Rayakan 31 Tahun Pernikahan Michelle dan Barack Obama Saling Memuji

Michelle Obama dan Barack Obama menikah pada 3 Oktober 1992


Pejabat Tinggi ASN Kini Bisa Mutasi Kurang dari 2 Tahun untuk Akselerasi Kinerja

27 September 2023

MenPAN RB Abdullah Azwar Anas (kanan) dan Menkumham Yasonna H. Laoly (kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 26 September 2023. Rapat tersebut beragendakan pengambilan keputusan tingkat I terkait Rancangan Undang-undang (RUU) nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pejabat Tinggi ASN Kini Bisa Mutasi Kurang dari 2 Tahun untuk Akselerasi Kinerja

Menteri Abdullah Azwar Anas menerbitkan surat edaran tentang mutasi Pejabat Pimpinan Tinggi ASN yang menduduki jabatan meski belum sampai dua tahun.


Margot Robbie Sempat Tak Lolos Casting American Horror Story Musim Kedua

26 Agustus 2023

Margot Robbie dalam film Barbie. Foto: Instagram/@barbiethemovie
Margot Robbie Sempat Tak Lolos Casting American Horror Story Musim Kedua

Direktur casting Eric Dawson tak memberikan alasan Margot Robbie tak lolos casting American Horror Story


Pernah Merasa Tidak Dihargai di Dunia Kerja? Coba Jawab 2 Pertanyaan Ini

20 Juni 2023

Hingdranata Nikolay/Istimewa
Pernah Merasa Tidak Dihargai di Dunia Kerja? Coba Jawab 2 Pertanyaan Ini

Salah satu rasa yang bisa saja Anda rasakan di dunia kerja adalah saat Anda merasa tidak dihargai. Coba jawab 2 pertanyaan penting ini.