TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah aksi demonstrasi, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyempatkan diri keluar dari ruang kerja menuju halaman Istana Negara. Dia memantau demonstrasi yang digelar di Jalan Medan Merdeka Utara.
Kalla keluar sekitar pukul 13.30 WIB. Sekitar satu jam, Kalla berada di halaman Istana. Wajahnya terlihat serius melihat keramaian pengunjuk rasa, yang berkumpul di luar Istana. Dia berbincang dengan staf Istana cukup lama. Di lain kesempatan, Kalla berbincang melalui telepon dengan mimik serius.
Baca Juga:
Baca:
Demo 4 November, Istana Dikepung Massa dari Empat Sisi
JK Perintahkan Kapolda dan Pangdam: Jangan Ada yang Menembak
Diperiksa Senin Depan, Ahok Dipersilahkan Membawa Saksi
Dari dalam halaman Istana, suara gemuruh pendemo terdengar jelas. Mereka menuntut pemerintah memproses hukum Ahok, yang dinilai mengeluarkan pernyataan menista agama terkait dengan ucapannya soal Surat Al-Maidah ayat 51.
Besarnya massa pendemo sempat membuat suasana Istana terasa mencekam. Personel Pasukan Pengaman Presiden tiba-tiba berlari dari arah kantor Wakil Presiden, yang berada di sebelah kiri Istana.
Berpakaian hitam dan loreng, personel Paspampres yang bersenjata lengkap itu menuju halaman sisi kiri Istana. Empat panser Anoa yang sebelumnya diparkir di halaman kantor Wapres mulai dinyalakan mesinnya dan bergerak maju.
Di tengah keriuhan ini, Kepala Polda Metro Irjen Muhammad Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen Tedy Laksamana menemui Kalla. Wajah keduanya terlihat tegang. Pertemuan di halaman kantor Wapres itu tidak lebih dari 1 menit. Kepada keduanya, Kalla hanya berpesan satu hal. "Yang penting jangan ada yang menembak," ucapnya.
Mendengar perintah itu, keduanya langsung bergegas menaiki motor trail. Iriawan memboncengkan Tedy dan langsung bergerak ke luar halaman Istana.
AMIRULLAH