Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yayasan Clinton Akhirnya Akui Terima Rp 13,1 M dari Qatar  

image-gnews
Bill Clinton berbincang dengan pelajar saat menyajikan makanan di dapur Yayasan Akshya Patra di Jaipur, India, 16 Juli 2014. Clinton ikut menyajikan roti khas India, Chapatti ke piring para pelajar.  Himanshu Vyas/Hindustan Times via Getty Images
Bill Clinton berbincang dengan pelajar saat menyajikan makanan di dapur Yayasan Akshya Patra di Jaipur, India, 16 Juli 2014. Clinton ikut menyajikan roti khas India, Chapatti ke piring para pelajar. Himanshu Vyas/Hindustan Times via Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, New York - Yayasan Clinton akhirnya membenarkan telah menerima hadiah uang senilai US$ 1 juta atau Rp 13,1 miliar dari pemerintah Qatar. Saat hadiah diterima, Hillary Clinton menjabat sebagai menteri luar negeri Amerika Serikat.

Hadiah yang diterima Yayasan Clinton untuk memperingati ulang tahun ke-65 Bill Clinton, suami Hillary. Namun, hadiah uang dari pemerintah Qatar tidak dilaporkan Hillary ke Departemen Luar Negeri sebagai wujud transparansi pejabat negara, seperti dikutip dari Reuters, 4 November 2016.

Dalam e-mail resmi yayasan itu kepada John Podesta selaku ketua juru bicara kampanye calon presiden Hillary Clinton disebutkan, hadiah itu selain sebagai kado untuk ulang tahun ke-65 Bill Clinton, juga sebagai permohonan untuk dapat bertemu mantan Presiden Amerika ini secara pribadi.

Baca:
Assange: 4 Negara Ini Mendanai Hillary Clinton dan ISIS
Al-Qaeda Diduga Tebar Teror Sehari Sebelum Pilpres AS
Protes Pemerintah Saudi, Pria Difabel Ini Dieksekusi Mati

E-mail ini merupakan satu dari ribuan e-mail yang diretas dari akun e-mail Podesta dan kemudian dipublikasi WikiLeaks bulan lalu. Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, pada 4 November, menyebut Hillary Clinton menerima dana untuk yayasannya dari donatur yang juga mendanai kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Assange menyebut sumber itu terdiri atas empat negara, yakni Arab Saudi, Qatar, Maroko, dan Bahrain.

Sebelum menjabat sebagai menteri luar negeri, Hillary Clinton telah meneken perjanjian etika pemerintah pada 2009 terkait dengan yayasan keluarga yang didirikan Clinton agar transparan. Sehingga tidak terjadi anggapan bahwa kebijakan luar negeri Amerika dipengaruhi donor-donor kaya itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut situs Yayasan Clinton, dari daftar donor di luar negeri yang dikategorikan berdasarkan besarnya donasi, pemerintah Qatar telah mendonasikan dana ke yayasan ini secara langsung senilai antara US$ 1-5 juta dalam beberapa tahun.

Pada Oktober lalu, Yayasan Clinton menolak membenarkan donasi dari pemerintah Qatar. Pekan ini, juru bicara Yayasan Clinton, Brian Cookstra , mengatakan yayasan memang menerima hadiah berupa uang senilai Rp 13,1 miliar dari Qatar. Namun, hadiah itu tidak terkait dengan dukungan Amerika terhadap Negara Teluk itu.  

Pernyataan terbaru dari Yayasan Clinton adalah pernyataan bahwa yayasan itu tidak akan menerima dana yang bersumber dari pemerintah asing jika Hillary Clinton terpilih sebagai presiden.

REUTERS | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

5 jam lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.


Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

10 jam lalu

Puluhan demonstran pro-Palestina mengangkat telapak tangan mereka saat rapat Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, AS, 31 Oktober 2023. Puluhan demonstran pro-Palestina menyerbu rapat Kongres Amerika Serikat yang tengah membahas bantuan dana untuk Israel yang masih berperang dengan Hamas. REUTERS/Kevin Lamarque
Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

12 jam lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Fun Run Ramadan Meriahkan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Amerika Serikat dan Indonesia

13 jam lalu

@america pada 23 Maret 2024, untuk pertama kalinya mengadakan kegiatan
Fun Run Ramadan Meriahkan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Amerika Serikat dan Indonesia

@america menggelar acara fun run yang diselenggarakan menjelang buka puasa dalam rangka 75 tahun hubungan diplomatik Amerika dan Indonesia


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

18 jam lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

19 jam lalu

Teknologi Carbon Capture and Storage. ftmm.unair.ac.id
BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

Perusahaan minyak dan gas dari Singapura dan Amerika sudah tertarik berinvestasi ke carbon capture and storage (CSS) di Indonesia.


Simak Daftar Grammy Awards yang Diraih Mariah Carey dalam 4 Dekade

19 jam lalu

Mariah Carey. Instagram.com/@mariahcarey
Simak Daftar Grammy Awards yang Diraih Mariah Carey dalam 4 Dekade

Mariah Carey disebut sebagai Songbird Supreme oleh Guinness World Records, ia terkenal dengan jangkauan vokalnya cukup tinggi, mencapai lima oktaf.


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

21 jam lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Singapura Kirim Tim Bantu Investigasi Jembatan Ambruk di Baltimore

22 jam lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Singapura Kirim Tim Bantu Investigasi Jembatan Ambruk di Baltimore

Biro Investigasi Keselamatan Transportasi Singapura mengirimkan tim penyelidik untuk membantu penyelidikan jembatan ambruk di Baltimore, AS


Lika-liku Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Gaza yang Kerap Digagalkan Veto Amerika Serikat

22 jam lalu

Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri mengheningkan cipta, untuk menghormati para korban serangan di tempat konser Balai Kota Crocus di Moskow, pada hari pemungutan suara mengenai resolusi Gaza yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan yang mengarah ke gencatan senjata permanen.  gencatan senjata berkelanjutan, dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, di markas besar PBB di New York City, AS, 25 Maret 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Lika-liku Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Gaza yang Kerap Digagalkan Veto Amerika Serikat

Meski resolusi gencatan senjata di Gaza selama Ramadan sudah disepakati DK PBB, tetapi resolusi tersebut sempat diveto Amerika Serikat.