TEMPO.CO, Jakarta - Manager Marketing Public Relations Universitas Nasional (Unas) Dian Metha Ariyanti mengatakan sejak foto salah satu mahasiswanya beredar di media sosial, keberadaan Ismail Ibrahim mendadak hilang.
Sosok Ismail tertangkap kamera tengah menyeruduk aparat kepolisian yang tengah mengamankan aksi damai terkait dugaan penistaan agama oleh calon gubernur inkumben DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Sudah coba kami hubungi, tapi kami tidak bisa kontak karena memang handphone-nya mati. Sejak Minggu, Kaprodi (Kepala Program Studi) coba kontak sudah tidak bisa dihubungi lagi," kata Metha kepada Tempo, Senin 7 November 2016.
Meski begitu, Metha mengakui bahwa Ismail adalah salah satu mahasiswa Unas semester lima. Ismail yang saat itu terlihat mengenakan batik corak hijau itu terlihat memegang sebilah bambu dan mengambil kuda-kuda ke arah polisi. Foto Ismail disandingkan dengan foto aktivitas lainnya saat tengah mengenakan almamater universitas.
Baca: Ahok Diperiksa Polisi, Relawan Beri Dukungan
Metha mengatakan masih menunggu klarifikasi mahasiswanya itu. Pasalnya, pihak kampus harus tetap memegang prinsip praduga tak bersalah. Apalagi, pihak kampus masih belum bisa mendeteksi keberadaan Ismail untuk dimintai keterangan. Menurut Metha, kampus baru akan bersikap setelah mendapatkan keterangan langsung dari pihak yang bersangkutan.
Selain itu, kata Metha, pihak kampus juga akan memberikan bantuan atau pendampingan kepada Ismail jika diperlukan. Sejauh ini, Metha megatakan pihaknya akan mendukung pihak kepolisian. "Karena dia mahasiswa Unas, kami akan melakukan pendampingan. Tapi kita juga harapkan proses hukum juga berlaku profesioanl terhadap Ismail," kata Metha.
Simak: Menteri Lukman Berharap Polisi Bisa Dalami Aktor Demo 4 November
Ribuan massa menyesaki kawasan Istana Negara, Balai Kota, hingga Bundaran Hotel Indonesia untuk menuntut Ahok terkait ucapannya yang dianggap telah menistakan umat Islam. Dalam sebuah video, Ahok sempat menyinggung Al-Qur'an Surat Al-Maidah ayat 51. Massa menuntut agar Ahok segera diproses hukum.
Kondisi mulai ricuh saat mendekati malam hari. Kepolisian menduga ada tindakan dari provokator yang menyulut emosi. Kerusuhan itu menyinggung sosok Ismail karena ia terlihat memegang sebilah bambu dan mengambil kuda-kuda ke arah polisi di tengah kerumunan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
LARISSA HUDA