Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ojek "online" Bantu Turunkan Pengangguran

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Ilustrasi ojek online GrabBike. REUTERS/Garry Lotulung
Ilustrasi ojek online GrabBike. REUTERS/Garry Lotulung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan kehadiran ojek "online" dapat membantu menurunkan angka pengangguran di beberapa daerah.

"Naiknya jumlah angkutan ojek motor dan angkutan bermotor lainnya ikut mempengaruhi turunnya angka pengangguran di beberapa daerah," kata Suhariyanto di Jakarta, Rabu, 9 November 2016.

BPS mencatat data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 yang mencapai 5,02 persen. Dalam data tersebut disebutkan, pada Agustus 2016, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai angka 7,03 juta orang. Periode saat ini jauh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, karena terjadi penurunan hingga 530.000 orang.

Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Titik Handayani yang juga pakar ketenagakerjaan mengatakan perekonomian domestik dikontribusi oleh sektor-sektor padat modal seperti keuangan dan komunikasi.

Dia tak heran jika elastisitas kesempatan kerja sekarang ini menurun, namun pertumbuhan ekonomi mampu menyerap tenaga kerja. Di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat akibat berbagai faktor, ekonomi berbasis digital memberikan kontribusi bagi penurunan jumlah pengangguran, terutama di kota-kota besar.

Menurutnya, ekonomi berbasis IT mampu berkolaborasi dengan pengusaha UKM, yang mampu menciptakan kesempatan kerja dan akhirnya menekan jumlah pengangguran.

"Misalnya adanya Go-Jek, Go-Food, dan lainnya. Banyak sekali mata rantai seperti industri makanan rumahan yang sebelumnya tidak dikenal, namun setelah berkolaborasi dengan Go-Food pasarnya menjadi lebih luas," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut dia mengatakan kolaborasi ini menciptakan multiplier effect yang sangat besar karena dapat memicu timbulnya industri dan kegiatan ekonomi lainnya.

Titik mencontohkan layanan Go-Clean jasa kebersihan rumah yang dapat menekan penggunaan asisten rumah tangga, sehingga menjadi lebih efisien. Menurut peneliti LIPI ini, perluasan akses dan pemanfaatan aplikasi digital diyakini dapat semakin memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ekonomi Indonesia dalam bentuk tumbuhnya industri kreatif.

Di sisi lain, pemerintah telah menargetkan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Terkait dengan target tersebut, pemerintah kini tengah menggalakkan gerakan seribu start up di berbagai daerah.

Berdasarkan catatan, di antara perusahaan teknologi berbasis IT, Go-Jek yang paling memiliki jangkauan terluas dengan melayani 15 kota besar, dan saat ini memiliki lebih dari 250,000 ribu mitra dan lebih dari 35,000 merchant Go-Food yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Ada pun aplikasi perusahaan tersebut telah di-download oleh lebih dari 25 juta.

"Dengan adanya ekonomi kreatif berbasis IT, maka konsumsi masyarakat meningkat karena adanya akses, kemudahan dan cenderung lebih efisien. Jika konsumsi meningkat maka otomatis akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain meningkatnya demand terhadap produk akan menyebabkan industri memerlukan tambahan tenaga kerja, yang pada akhirnya berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja," tambah Titik.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

9 hari lalu

Sekelompok pria pengangguran membakar kardus ketika mereka berusaha menghangatkan diri ketika fajar di Kota Gaza, 18 Februari 2019. Orang-orang itu mengatakan mereka akan dengan senang hati bekerja hanya dengan 5 syikal sehari (sekitar 1,35 Dolar AS) tetapi tidak ada pekerjaan. Pada Oktober 2018, Bank Dunia mengatakan, 54 persen tenaga kerja Gaza menganggur, termasuk 70 persen pemuda. REUTERS/Dylan Martinez
Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.


2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 hari lalu

Ilustrasi bekerja di era digital. Foto: Freepik
2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.


Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

31 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.


Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

33 hari lalu

Sebuah sepeda digambarkan di tempat kejadian saat penyelidikan sedang berlangsung sehari setelah terjadinya aksi penembakan massal di bagian Kingsessing di barat daya Philadelphia, Pennsylvania, AS, 4 Juli 2023. REUTERS/Bastiaan Slabbers
Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?


Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

42 hari lalu

Sejumlah remaja antre untuk diperiksa kesehatan saat vaksin di Heihe, Cina, 3 Agustus 2021. Cina melaporkan 55 kasus baru Covid-19 yang ditransmisikan secara lokal pada 2 Agustus 2021. Virus Corona menyebar cepat seiring merebaknya varian Delta di lebih dari 20 kota dan 12 provinsi. China Daily via REUTERS
Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.


Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

50 hari lalu

Orang-orang menunggu di pusat penampungan pengungsi dari Ukraina di bekas bandara Tegel di Berlin, Jerman, 17 Mei 2023. REUTERS/Michele Tantussi
Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.


Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

55 hari lalu

Pengungsi Somalia menyiapkan makanan bersama anak-anaknya untuk buka puasa Ramadhan di Hodan, Mogadishu, Somalia. REUTERS/Feisal Omar
Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.


Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

59 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyapa warga masyarakat saat kampanye  di Monumen Bandung Lautan Api di Bandung, Jawa Barat, 28 Januari 2024. Ribuan orang warga pendukung dan simpatisan memadati kampanye calon Presiden Anies Baswedan yang hadir didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Jususf Kalla. TEMPO/Prima mulia
Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.


Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.


Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan saat bersalaman dengan para pendukung di Masjid Agung Kota Batam, Provinsi Kepri, Jumat, 19 Januari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.