TEMPO.CO, Jakarta - Jemari Amelia Masniari atau biasa disapa Miss Jinjing sibuk mengeser-geser layar ponsel pintar miliknya. Mata perempuan yang dikenal sebagai penulis buku Miss Jinjing Belanja Sampai Mati ini mengamati satu per satu tas yang ditampilkan di layar tersebut.
Miss Jinjing: Kalau Bisa Second, Ngapain Beli Baru
Di sana, Ami, sapaan Amelia, sedang membuka toko online langganannya, Elady, yang berbasis di Jepang. "Aku beberapa kali belanja di sini, semua barang yang dijualnya second," katanya saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Selasa, 9 November 2016.
Sebagai penggila belanja barang mewah, Ami memilki banyak sekali tas bermerek, seperti Louis Vuitton, Anya Hindmarc, Fendi, dan Chanel. Tanpa malu-malu, Miss Jinjing mengakui sebagian tas itu diperolehnya dengan membeli secondhand alias preloved. "Aku vintage jungkies," katanya.
Kebiasaan membeli tas preloved ini sudah lama. Alasannya, terutama, tas second bisa didapatnya dengan harga lebih murah ketimbang yang baru. Dengan kebutuhan yang terus meningkat karena tiga anaknya sudah makin besar, perempuan 44 tahun ini mesti cermat mengalokasikan uang agar kantongnya tak sampai kebobolan karena membeli barang-barang mewah ini. "Anak sekarang sudah gede-gede, ya sayang duit-lah ya," ujarnya.
Dengan membeli tas preloved, Ami lebih bisa berhemat. Musababnya, dengan kondisi yang masih bagus, tas second tersebut harganya bisa lebih murah 20-25 persen ketimbang baru.
NUR ALFIYAH
Baca juga:
Private Barber, Profesi Kekinian yang Menjanjikan
10 Tanda Anda Hanya Jadi yang Kedua bagi Pasangan
Anak Umur 1,5 Tahun Sudah Sekolah, Perlu atau Tidak?