TEMPO.CO, Ternate - Pos pemantauan Gunung Api Dokuno Halmahera Utara, Maluku Utara, merekomendasikan aktivitas penerbangan di Bandar Udara Gamarmalamo, Galela, ditutup sementara lantaran aktivitas Gunung Dokuno meningkat.
Iwan Amat, petugas pemantauan Gunung Dokuno, mengatakan, berdasarkan rekaman seismograf, aktivitas Gunung Dokuno mengalami peningkatan sejak satu pekan lalu.
Aktivitas kegempaan terlihat terus naik serta tercatat selalu terjadi gempa microtremor dengan amplitudo 5 milimeter dan gempa embusan dengan amplitudo 2-8 milimeter.
“Gunung Dokuno juga mengeluarkan asap tebal setinggi 800 meter dari puncak gunung. Kondisi ini dinilai tidak aman untuk aktivitas penerbangan,” ucap Iwan kepada Tempo, Jumat, 18 November 2016.
Menurut Iwan, dengan peningkatan ini, selain merekomendasikan penutupan sementara aktivitas bandara, pihaknya telah menutup semua jalur pendakian menuju puncak Gunung Dokuno. Masyarakat juga diminta tidak mendekati kawah gunung hingga radius 3 kilometer.
“Tapi status Gunung Dokuno saat ini masih pada waspada level II. Meski demikian, kami meminta masyarakat tidak mendekati kawah gunung,” ujar Iwan.
Frans Manery, Bupati Halmahera Utara, menuturkan, untuk mengantisipasi dampak letusan Gunung Dokuno, pihaknya sudah menginstruksikan tim bencana untuk bersiaga. Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara bahkan selalu berkoordinasi dengan pos pemantauan Gunung Dokuno dan Bandara Gamarmalamo.
“Kami juga sudah menempatkan petugas untuk ikut membantu pemantauan,” kata Frans.
Gunung Dokuno merupakan satu dari tiga gunung api yang ada di daratan Pulau Halmahera. Setidaknya ada 23 ribu penduduk di empat kecamatan yang hidup di lereng Gunung Dokuno.
BUDHY NURGIANTO
Baca juga:
Kongsi Pecah, Jawaban Ayu Ting Ting Bikin Luna Maya Kaget
Diduga Pungli, Brotoseno Ditangkap Bersama Uang Rp 3 Miliar
Pernyataan Lengkap Ahok kepada TV Australia Soal Demo Rp 500 Ribu