TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi keberhasilan aparat dalam menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 100,615 kilogram dan 300.250 butir happy five di kawasan pergudangan Kosambi, Dadap, Tangerang. Menurut dia, terbongkarnya penyelundupan itu dapat menyelamatkan 900 ribu jiwa generasi muda yang berpotensi mengkonsumsi barang tersebut.
"Koordinasi yang luar biasa baik antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bersama Badan Narkotika Nasional ini bisa menyelamatkan Indonesia di mana seluruh barang ini bisa mengancam hampir 1 juta masyarakat," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor BNN, Jakarta Timur, Jumat, 18 November 2016.
Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan, nilai penyelamatan dari penggagalan penyelundupan sabu-sabu dan happy five tersebut tidak bisa diukur dengan uang. "Kalau bisa menyelamatkan 900 ribu jiwa, itu bukan main nilainya. Satu nyawa pun tidak bisa dihargai dengan berapa rupiah pun," kata Budi.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan bersama BNN menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 100,615 kilogram pada Selasa lalu. Menurut Sri Mulyani Indrawati, dalam penggerebekan di Kosambi, Dadap, Tangerang, itu ditemukan pula 300.250 butir happy five.
Dalam penggagalan penyelundupan tersebut, petugas gabungan juga menangkap seorang tersangka berinisial YJ, 33 tahun, warga Taiwan. Petugas juga membekuk dua tersangka lainnya, yakni ZA, 31 tahun, asal Indonesia dan HCHL, warga Taiwan berusia 35 tahun. Tersangka terancam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
ANGELINA ANJAR SAWITRI