TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes adalah salah satu penyakit yang harus harus diwaspadai karena bisa mengurangi kualitas hidup, bahkan menyebabkan kematian. Mereka yang sudah mengidap diabetes harus melakukan pengobatan dan pengaturan pola hidup yang benar.
Pelaksanaan skrining diabetes tipe 2 merupakan faktor penting dalam memodifikasi faktor risiko dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi, kecacatan substansial, serta kematian dini (kematian pada usia < 70 tahun). Skrining diabetes tipe 2 dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, laboratorium, dan Posbindu PTM yang berada di bawah pengawasan Puskesmas.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Mohammad Subur, dalam kampanye Hari Diabetes yang bertema "Eyes on Diabetes" mengatakan ada faktor-faktor risiko yang dapat memicu timbulnya penyakit diabetes. Berikut ini faktor tersebut.
#Riwayat keluarga
Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan diabetes tipe 2 maka peluangnya untuk mengidap penyakit yang sama lebih besar.
#Usia
Risiko diabetes tipe II meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah berumur 40 tahun. Hal ini berhubungan dengan aktifitas yang menurun serta kehilangan massa otot dan berat badan.
#Ras
Orang-orang dari latar belakang ras tertentu ditemukan memiliki risiko lebih tinggi terhadap diabetes.
#Obesitas
Peningkatan prevalensi berat badan berlebih dan obesitas selalu berbanding lurus dengan prevalensi diabetes. Semakin banyak jaringan lemak yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula resistensi sel terhadap insulin.
# Kurang aktivitas fisik
#Pola makan tidak sehat
Contohnya adalah mengonsumsi makanan dan minuman kaya kalori, lemak jenuh dan gula, serta rendah serat.
#Memiliki tekanan darah tinggi atau tingkat lipid yang tinggi
#Diabetes gestational
Perempuan yang mengalami diabetes selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Sebanyak 70 persen kasus diabetes tipe 2 dapat dicegah atau ditunda dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Pencegahan dan pengendalian diabetes tipe II dapat dilakukan dengan menjalankan metode CERDIK, dengan rincian sebagai berikut.
- Cek kesehatan secara berkala, dalam hal ini melakukan tes glukosa darah dan kadar HbA1c secara teratur.
- Enyahkan asap rokok dengan menghindari pengunaan tembakau (rokok atau tembakau kunyah).
- Rajin beraktivitas fisik, yaitu dengan berolahraga secara teratur selama 30 menit lima kali dalam seminggu.
- DIet sehat dan seimbang, yaitu dengan mengonsumsi 3–5 porsi buah dan sayuran setiap hari serta mengurangi asupan gula, garam, dan lemak jenuh.
- Kelola stres
Artikel lain:
5 Mitos dan Fakta tentang Migrain
Mengenali 7 Jenis Sakit Kepala dan Gejalanya
Kiat Mengakali Makan Malam di Restoran agar Tak Rusak Diet