TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sehari, mungkin kita hanya sekali atau bahkan tidak sama sekali mengkonsumsi buah dan sayuran. Padahal, seperti diketahui, sayuran dan buah-buahan mengandung serat yang dibutuhkan tubuh. Bahkan serat bisa mencegah timbulnya berbagai penyakit kronis, seperti stroke, jantung, dan diabetes.
Kita disarankan untuk mengkonsumsi serat pangan 25-30 gram dalam 2.100 kalori untuk usia dewasa dan produktif, dan sekitar 10-13 gram dalam 1.000 kalori untuk anak-anak. Agar asupan serat terpenuhi, dokter spesialis gizi klinis, Stella Bela, menyarankan agar mengkonsumsi buah dan sayur dalam porsi yang lebih banyak dibanding lauk-pauk.
"Yang paling utama dikonsumsi adalah makanan pokok, seperti nasi dan ubi, yang merupakan sumber tenaga. Tingkatan kedua adalah buah dan sayuran. Sayuran sebaiknya dikonsumsi 3-4 porsi dan buah 2-3 porsi sehari. Setelah itu, barulah konsumsi lauk-pauk dari hewani dan nabati," tuturnya dalam diskusi media bersama PT Kalbe Farma Tbk di Jakarta pada Rabu, 16 November 2016.
Untuk memenuhi kebutuhan buah dan sayuran tersebut, Stella mengatakan, "Buah dan sayuran harus ada dalam menu makanan berat dan bisa pula menjadi makanan selingan. Normalnya, kita makan tiga kali sehari. Buah-buahan, misalnya, dikonsumsi ketika sarapan, makan siang, dan selingan menuju makan malam."
Sayangnya, konsumsi buah dan sayuran ini kerap kali terlupakan. Hal ini terlihat dari hasil riset kesehatan dasar pada 2013 yang menunjukkan sebanyak 93,5 persen penduduk Indonesia di atas usia 10 tahun tidak cukup mengkonsumsi buah dan sayuran.
Padahal, menurut Stella, serat memiliki berbagai manfaat lainnya. Salah satunya membuat perut kenyang lebih lama. "Serat bisa membuat lebih cepat kenyang dan membuat rasa kenyang tersebut bertahan lebih lama, mengikat kolesterol, menjaga kadar gula, dan tentunya membuat pencernaan lancar," katanya.
Artikel lain:
8 Makanan Sahabat Gigi
Sudah Sehatkah Kulit Anda?
Gemuk Bukan Hanya karena Banyak Makan