Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapa Bilang Olahraga Bikin Lapar? Itu Cuma Isu

image-gnews
Ilustrasi olahraga lari/berlari/jogging. Shutterstock.com
Ilustrasi olahraga lari/berlari/jogging. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa bilang latihan kebugaran, terutama pada malam hari, akan membuat orang gampang lapar dan akibatnya akan makan lebih banyak. Menurut penelitian terbaru yang dimuat di jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise, latihan fisik justru menekan rasa lapar, setidaknya saat atau tak lama setelah menjalani latihan, seperti treadmill.

Para peneliti tersebut berusaha menemukan efek dari mengurangi kalori lewat latihan fisik dan lewat diet atau pengaturan makanan. Pada tes pertama, para peneliti tersebut berusaha menemukan respons hormon dan tingkah laku terhadap 12 wanita sehat setelah melakukan apa yang diminta selama sembilan jam dalam satu hari.

Sekelompok wanita lain mengurangi kalori lewat asupan makanan dan kelompok yang lain lewat latihan fisik. Hasilnya, mereka yang diminta mengurangi kalori lewat asupan makanan justru makan lebih banyak setelah sesi tes berakhir, yakni 944 kalori, ketika disuguhi makanan buffet. Sedangkan mereka yang dites lewat latihan fisik hanya mengkonsumsi 660 kalori.

Sebelumnya, riset tersebut sudah meneliti 10 pria dan 10 wanita untuk melihat efek latihan fisik, apakah juga dipengaruhi jenis kelamin. Penelitian terhadap laki-laki dilakukan lebih dulu. Setelah melihat hasilnya, barulah dilakukan tes terhadap kaum Hawa.

Dalam latihan tersebut, para peserta diminta berlari selama 60 menit pertama dalam sesi percobaan yang berlangsung selama tujuh jam. Hasilnya, para ilmuwan tak melihat ada efek yang berbeda berdasarkan gender dalam hal rasa lapar, pengaruh ke hormon yang berhubungan dengan rasa lapar, serta asupan makanan.

Hanya, penelitian hanya dilakukan terhadap sekelompok orang yang normal dan sehat. Hasil tersebut bisa saja berbeda bila dilakukan pada mereka yang menderita obesitas atau diabetes.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, menurut Jackie Buell, asisten profesor ilmu kesehatan dan diet medis di Pusat Medis Wexner Universitas Negeri Ohio, Amerika Serikat, justru rasa lapar itu tak akan menggila setelah latihan fisik. Mengalirnya adrenalin malah menekan fungsi-fungsi lain tubuh yang tidak mendesak dalam waktu tertentu.

PIPIT

Artikel lain:
7 Mitos dan Fakta tentang Flu
Mari Mengenali 5 Penyakit Mata yang Paling Umum
Cara Sederhana dan Mudah Agar Terlihat Awet Muda

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.