Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Indikasi Anda Membutuhkan Bantuan Psikolog

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi galau. Goodreader.com
Ilustrasi galau. Goodreader.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang masih merasa risi, malu, bahkan tabu untuk datang ke psikolog. Ada kekhawatiran dianggap gila jika berurusan dengan psikolog. Terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti mengatakan konselor dan psikolog merupakan profesi yang berbeda dengan dokter jiwa atau psikiater.

"Psikolog melakukan layanan seperti assessment, konseling, intervensi berupa training atau pelatihan, dan intervensi berupa psikoterapi," ujar Anggia. Assessment biasanya berupa tes kepribadian (psikotes) untuk kebutuhan pendidikan (minat dan bakat), industri organisasi (rekruitmen, promosi, job analysis, dan lain-lain), dan klinis.

Sementara konseling adalah sebuah tahap pendekatan dengan posisi psikolog tidak lebih tinggi atau lebih tahu dari klien. "Dalam konseling klien diminta menceritakan permasalahannya. Nah, konselor kemudian bertindak sebagai fasilitator agar klien dapat mengurai permasalahan yang biasanya dianggap ruwet untuk menggugah klien menemukan jawaban atau solusinya (insight)," kata Anggia.

Setelah itu, barulah dilakukan intervensi, misalnya berupa training atau pelatihan dan psikoterapi. Jenis psikoterapi sangat beragam. Secara garis besar, Anggia menjelaskan, psikoterapi dianggap sebagai jalan pintas untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya, baik berupa keluhan fisik, psikis, dan perilaku.

Satu hal lagi yang perlu diingat, menurut dia, dalam psikoterapi sama sekali tidak ada penggunaan obat-obatan. "Ini yang kebanyakan orang masih salah sangka," ucap Anggia. "Psikolog tidak memberikan (maupun rujukan) penggunaan obat. Itu hanya dilakukan oleh psikiater."

Nah, untuk mengetahui apakah seseorang membutuhkan bantuan psikolog atau tidak, berikut ini indikasinya:

1. Ketika merasa membutuhkan saran. Misal, ketika berhadapan dengan beberapa pilihan hidup yang sulit dan rumit.

2. Ketika merasa terjebak dalam masalah yang berlarut, cenderung bertambah panjang, dan semakin kompleks. Baik masalah pribadi (tanpa melibatkan orang lain) maupun konflik yang melibatkan orang lain.

3. Ketika merasa tidak nyaman dengan diri sendiri. Antara lain mudah cemas, gampang sedih, marah, mudah kecewa, merasa diabaikan, merasa diperlakukan tidak adil, merasa hilang kendali, tegang, tersiksa dengan keadaan atau tidak berdaya, merasa putus asa, dan lain-lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Ketika merasa kondisi pada nomor 3 berlangsung terus-menerus hingga sehingga hilang kendali.

5. Ketika merasa telah mencoba menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapi namun belum menemukan jalan keluar.

6. Ketika secara emosional semakin merasa kesepian dan secara sosial merasa terasing.

7. Ketika merasa butuh dukungan dan/atau bantuan dari lingkungan terdekat (seperti keluarga atau teman) namun tidak mendapatkan jalan keluarnya karena memang mereka tidak bisa atau Anda tidak cukup percaya kepada mereka. Bahkan saat Anda merasa jika melibatkan orang terdekat malah membuat persoalan semakin rumit.

8. Ketika merasa orang di sekitar membutuhkan bantuan, namun Anda tidak cukup objektif dan solutif, maka bisa menyarankan seseorang untuk datang ke psikolog. Misal, orang tua menghadapi masalah anak (dalam pergaulannya, pendidikannya, pilihan hidupnya, dan lain-lain), teman kepada teman lainnya, sesama rekan kerja, dan lain-lain.

TABLOID BINTANG

Berita lainnya:
Tipe Rekan Kerja yang Bikin Anda Jengkel
Awas Cewek Matre Mengintai, Ketahui Ciri-cirinya
3 Tip Turunkan Berat Badan dari Dokter Spesialis Gizi

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

41 hari lalu

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.


The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

2 Oktober 2023

The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.


Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

13 Desember 2022

Ilustrasi wanita patah hati atau putus cinta. Freepik.com
Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.


Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

7 Agustus 2021

Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com
Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?


Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

22 Juli 2021

Ilustrasi pertemanan wanita. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.


Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

6 Maret 2021

Sri Mulyani. Instagram/@smindrawati
Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.


9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

20 November 2018

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.


Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

14 November 2018

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.


Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

30 Juni 2018

Ilustrasi gosip/pertemanan. Shutterstock
Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.


Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

5 Juni 2018

Ilustrasi putus cinta. Shutterstock.com
Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.