TEMPO.CO, Jakarta - Mengatasi insomnia bukan hal yang mudah. Tak jarang mereka yang mengalami insomnia akhirnya lebih memilih menggunakan obat tidur atau obat untuk mengatasi rasa cemas (bagi yang mengalami insomnia akibat rasa cemas) atas inisiatif sendiri.
Penggunaan obat tersebut, jika tidak diawasi, justru bisa merusak kualitas tidur. Untuk mengatasinya, spesialis saraf dan neurologi, Astuti, menyarankan untuk menerapkan pola makan yang sehat serta menyiapkan badan dan pikiran sebelum tidur.
"Sebelum tidur, jangan sampai badan terlalu lelah. Hindari berolahraga mendekati jam tidur, atau minimal empat jam sebelum tidur. Jangan lupa melakukan relaksasi, misalnya dengan mandi berendam air hangat dengan aromaterapi yang menenangkan. Setelahnya, pakai baju yang nyaman, longgar, dan tidak panas," ucap Astuti.
Untuk menyiapkan pikiran sebelum tidur, Astuti mengingatkan agar jangan berfokus pada masalah kesulitan tidur. "Yang paling penting adalah jangan berpikir, ‘Aduh, nanti malam pasti enggak bisa tidur’. Buang jauh-jauh pikiran itu," katanya.
Tidak hanya itu, kondisi kamar tidur juga wajib diperhatikan. Usahakan kamar tidur hanya digunakan untuk tidur. "Jangan pakai kamar tidur untuk kegiatan bekerja dan menonton. Suhu ruangan juga harus diatur dan hindari menumpuk banyak barang di dalam kamar," katanya.
Baca Juga:
Astuti juga menganjurkan para pasien menjelaskan kualitas dan kuantitas tidurnya ketika berobat ke dokter. Tujuannya agar dokter bisa membantu mencari penyebab dan solusi bagi insomnia yang diderita.
"Ketika berobat ke dokter akibat suatu penyakit, jangan lupa menjelaskan kualitas dan kuantitas tidur kepada dokter supaya bisa dicari tahu apakah insomnia tersebut menyebabkan penyakit yang diderita atau sebaliknya, penyakit tersebutlah yang menyebabkan insomnia," katanya.
TABLOID BINTANG
Artikel lain:
Sikap Kepo Pasangan yang Bisa Dipahami
Kombinasi Olahraga dan Gizi untuk Mencegah Osteoporosis
Rajin Olahraga dan Diet tapi Berat Badan Tak Turun, Apa yang Salah?