Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Kanker Paru, Kenali Gejalanya

image-gnews
Ilustrasi. drpinna.com
Ilustrasi. drpinna.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai penyakit yang berbahaya, kanker sebenarnya bisa dideteksi sejak dini. Dalam beberapa jenis kasus, proses screening kanker bisa dilakukan untuk mengetahui risiko penyakit tersebut.

Untuk kanker paru sampai saat ini belum ada metode khusus untuk proses skrining atau deteksi dini. Padahal, paru-paru justru paling rentan dihinggapi penyakit kanker. Sebab, organ inilah yang bertugas membersihkan darah. Lantas bagaimana caranya mengetahui gejala kanker paru?

“Yang paling rentan adalah laki-laki berusia 40 tahun dengan riwayat perokok atau mantan perokok,” ujar Dokter Spesialis Paru Elisna Syahruddin dalam diskusi bertajuk Lung Cancer Awareness. Selain pemeriksaan toraks, deteksi dini biasanya juga melibatkan berbagai pertanyaan mengenai gejala-gejala yang muncul.

Adapun gejala kanker paru antara lain batuk berdarah, sesak napas, dan muntah darah. Elisna menuturkan, jika pria berusia 40 tahun dengan riwayat perokok dan mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis setidaknya satu tahun sekali. “Apalagi kalau batuknya tidak sembuh-sembuh,” ucapnya menambahkan.

Jika sudah terlanjur terkena kanker paru, cara pengobatan paling efektif adalah dengan pembedahan. Namun, hal ini seringkali menjadi ketakutan tersendiri bagi pasien maupun pihak keluarga. Elisna pun mengimbau agar masyarakat tidak perlu takut jika harus menjalani pembedahan paru untuk mengangkat sel kanker.

Selain dengan pembedahan, kanker paru sebenarnya juga bisa diatasi dengan metode lain seperti radioterapi, kemoterapi, atau mengonsumsi obat kanker. Namun, sayangnya obat kanker ini harganya tidak murah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati banyak kasus penyakit kanker menyerang mereka yang berusia di atas 40 tahun, bukan berarti usia muda bisa terbebas dari penyakit ini. Sejatinya, sel kanker membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum akhirnya muncul sebagai penyakit bermasalah. Namun, gaya hidup yang tidak sehat telah membuat penderita kanker mulai banyak bermunculan dari mereka yang berusia muda. Elisna menjelaskan salah satunya adalah asap rokok.

Tidak harus menjadi perokok aktif, asap yang dihirup perokok pasif pun bisa meningkatkan risiko kanker paru. Bahkan, bukan hanya mereka yang menghirup asapnya secara langsung, tetapi asap rokok yang tertinggal di baju atau tembok juga bisa menaikkan risiko.

Pada usia muda, merokok memang bukan satu-satunya faktor risiko. Elisna menjelaskan hal lain yang juga menjadi faktor risiko adalah riwayat penyakit keluarga seperti kanker paru dan tuberculosis.

BISNIS

Berita lainnya:
6 Perkataan Pria yang Bikin Perempuan Kesal
Jelajah Empat Kuliner Legendaris di Pasar Baru
Sarapan Buah Itu Bagus, Tapi Perhatikan Usia Anda

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

6 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

6 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


BRIN Kembangkan Terapi Kanker Paru Gunakan Nanopartikel

23 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
BRIN Kembangkan Terapi Kanker Paru Gunakan Nanopartikel

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan metode terapi penyakit kanker paru menggunakan material nanopartikel.


Pemeriksaan Kanker Paru dengan EFGR, Cek Kelebihannya

43 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Pemeriksaan Kanker Paru dengan EFGR, Cek Kelebihannya

Pakar mengatakan pemeriksaan mutasi EGFR merupakan jenis yang dilakukan untuk kanker paru untuk menentukan pengobatan yang tepat.


Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

43 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.


Dari Tauge sampai Tomat, Makanan yang Disebut Bisa Menangkal Kanker

45 hari lalu

Tumis Tauge Ikan Asin. youtube.com
Dari Tauge sampai Tomat, Makanan yang Disebut Bisa Menangkal Kanker

Pakar gizi menyebut enam makanan yang bisa membantu menurunkan risiko kanker dan mayoritas mudah ditemukan dengan harga murah.


Pulmonolog Ingatkan Merokok Penyebab 85 Persen Kasus Kanker Paru

51 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Pulmonolog Ingatkan Merokok Penyebab 85 Persen Kasus Kanker Paru

Menurut WHO, sekitar 85 persen kanker paru berhubungan dengan kebiasaan merokok. Simak saran pakar pulmonologi.


Pakar Sarankan Skrining Awal untuk Permudah Pengobatan Kanker

6 Februari 2024

Ilustrasi mamogram. Wikipedia.org
Pakar Sarankan Skrining Awal untuk Permudah Pengobatan Kanker

Skrining awal dikatakan spesialis onkologi radiasi dapat meningkatkan angka kesembuhan serta mengontrol efek samping pengobatan kanker.


Tak Bisa Lagi Pakai Obat Rumahan, Kapan Waktunya Batuk Perlu Diperiksa ke Dokter?

16 Januari 2024

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Tak Bisa Lagi Pakai Obat Rumahan, Kapan Waktunya Batuk Perlu Diperiksa ke Dokter?

Batuk sebenarnya wajar saja tapi bila gejala semakin parah atau terjadi lama, akibatnya bisa mengiritasi paru-paru. Kapan perlu ke dokter?


Tanda Penyakit Jantung yang Terlihat di Jari Tangan dan Kuku

7 Januari 2024

Ilustrasi kuku. Freepik.com/Valuavitaly
Tanda Penyakit Jantung yang Terlihat di Jari Tangan dan Kuku

Tak cuma nyeri dada dan sesak napas, jari-jari tangan bengkak bisa dialami penderita penyakit jantung. Bagaimana mengetahuinya?