TEMPO.CO, Jakarta - Liver adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Otomatis, dia biasa disebut kelenjar terbesar. Ketika ada masalah pada organ vital tersebut, yang terbayang adalah cirrhosis atau kerusakan liver jangka panjang, yang biasanya membuat organ tersebut gagal berfungsi.
Cirrhosis sendiri ditandai oleh terhambatnya aliran darah ke liver, sehingga menghentikan berbagai proses penting yang terjadi di organ tersebut. Hal ini biasanya disebabkan oleh konsumsi alkohol yang terlalu banyak.
Namun tugas liver sebenarnya bukan hanya menyaring alkohol. Berikut ini beberapa fakta penting tentang liver, seperti dilansir Prevention.
1. Tak semua penyakit liver berhubungan dengan alkohol
Cirrhosis bukan satu-satunya penyakit liver yang harus diwaspadai. Belakangan juga muncul masalah liver pada bukan peminum alkohol tapi memiliki timbunan lemak di liver. Penyakit ini lazim disebut non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD).
Masalah ini biasanya dialami mereka yang mengalami kelebihan berat badan, diabetes, pradiabetes, atau gejala sindrom metabolik lain. Makin tebal timbunan lemak di liver, makin tinggi risiko orang terserang kanker liver dan membutuhkan transplantasi. Kabar baiknya, pola makan sehat dan olahraga bisa mencegah NAFLD.
Cirrhosis sendiri tak harus disebabkan oleh alkohol. Namun bisa juga berkaitan dengan penyakit hepatitis dan primary biliary cholangitis (PBC), yakni penyakit autoimun yang menyebabkan liver menyerang sel-sel yang membentuk cairan empedu.
2. Kita tak bisa hidup tanpa liver
Begitu banyak tugas penting yang dilakukan liver, mulai membantu pencernaan, mengentalkan darah, mengurangi bakteri dan virus, membentuk protein, hingga menyimpan gula dan lemak. Orang sering lupa bahwa apa pun yang mereka makan dan minum diproses di liver.
3. Liver beregenerasi
Selain yang terbesar dalam tubuh, liver adalah satu-satunya organ yang bisa beregenerasi. Karena itulah, liver bisa ditransplantasi dengan cara menyumbangkan sepotong kecil liver, kemudian bagian yang terpotong itu akan tumbuh kembali.
4. Ulang tahun bisa memprediksi risiko hepatitis C
Virus hepatitis C menyebar melalui darah. Jadi menyuntikkan narkoba dan memiliki kebiasaan seksual tak sehat bisa berpengaruh pada liver. Uniknya, di Amerika Serikat, mereka yang banyak terserang hepatitis C adalah yang lahir pada 1945-1965. Karena itulah, dinas kesehatan setempat menganjurkan mereka yang lahir pada periode tersebut melakukan pemeriksaan. Penyebab banyaknya penderita hepatitis C pada mereka yang lahir di dua dasawarsa tersebut belum jelas. Tapi diperkirakan hal itu karena transfusi darah, penggunaan narkoba, dan perilaku seksual.
5. Penyakit liver sulit dideteksi
Gejala penyakit PBC mungkin terlalu umum, sehingga kita tidak menyadarinya, seperti gatal-gatal, lesu, dan mata kering. Ketika penyakit sudah makin parah dan memiliki gejala cirrhosis, barulah kita merasakan mual, berat badan turun, bengkak-bengkak, linglung, serta kulit dan mata menguning.
6. Liver adalah pembersih racun
Karena liver memproses apa yang kita makan dan minum, salah satu tugasnya adalah menyaring racun, bukan hanya dari alkohol, tapi juga dari makanan dan obat-obatan. Semakin sering sakit dan mengkonsumsi obat-obatan, kita semakin mewaspadai kesehatan liver. Fungsi liver bisa menurun, sehingga risiko berkembangnya penyakit liver akibat obat-obatan meningkat.
PIPIT
Baca juga:
6 Indikasi Seseorang Mengalami Tekanan Darah Rendah
Manfaat Aerobik bagi Kesehatan Otak
Tidur, Makan Pedas, dan Sarapan Bagus untuk Metabolisme