TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan telah memberangkatkan logistik ke Aceh. Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, logistik tersebut dikirim melalui pesawat kargo dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
"Kemarin logistik untuk masyarakat pengungsi gempa Aceh sucah dikirim, sore ini akan ada pengiriman lagi," kata Budi Karya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 9 Desember 2016.
Budi Karya melanjutkan selain lewat udara, bantuan untuk korban gempa Aceh disalurkan melalui jalur laut. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sudah menyiagakan satu unit kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, serta enam unit Kapal Negara Kenavigasian.
Baca Juga: Menteri Budi: Transportasi Publik Pidie Jaya Tak Bermasalah
Kapal Patroli KPLP akan berangkat dari Pangkalan PLP Tanjung Uban menuju Aceh pada Sabtu, 10 Desember 2016, dengan membawa ABK dan logistik yang diperlukan. Sedangkan dari Distrik Navigasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiagakan sejumlah kapal negara kenavigasian, yang diperintahkan membantu pengiriman logistik melalui laut.
Selain logistik, Kamis kemarin, Kemenhub juga memberangkatkan tambahan personel Kepolisian Negara Republik Indonesia dari Satuan Brigade Mobil Kelapa Dua guna mendukung kelancaran proses evakuasi dan pengamanan dengan pesawat Lion Air.
Menteri Budi Karya secara khusus menyambangi Meureudu, Pidie Jaya. Meureudu merupakan daerah yang mengalami kerusakan paling parah setelah diguncang gempa dengan kekuatan 6,4 skala Richter, pada Rabu, 7 Desember 2016.
Simak: Polri Akan Buka Data Penyandang Dana Makar, Asal...
Selain Terminal Meureudu, Menteri Budi Karya meninjau dan bertemu dengan masyarakat pengungsi korban gempa Aceh di lokasi pengungsian Masjid Al Munawarah, Pidie Jaya, dan menyerahkan bantuan dari Kemenhub. Selain menyerahkan bantuan logistik, Kemenhub mendirikan posko tanggap bencana gempa Aceh
DIKO OKTARA