Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KEIN Usulkan Peta Jalan Pengembangan Industri

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Presiden Jokowi memberikan sambutan saat Munas Realestat Indonesia (REI) ke-XV di Jakarta, 29 November 2016. TEMPO/Bambang Harymurti
Presiden Jokowi memberikan sambutan saat Munas Realestat Indonesia (REI) ke-XV di Jakarta, 29 November 2016. TEMPO/Bambang Harymurti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengatakan, pihaknya telah memberikan masukan kepada Presiden Jokowi untuk segera mengeksekusi terkait peta jalan pengembangan industri nasional ke depan.

“Di antaranya, kami mengusulkan industri agribisnis, maritim, kreatif dan pariwisata sebagai empat sektor prioritas yang memiliki kekuatan untuk membangun ekonomi Indonesia,” kata Soetrisno melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 9 Desember 2016.

Ia menyampaikan hal tersebut pada Focus Group Discussion Industri Pilihan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) dalam Kerangka Strategi Industrialisasi Indonesia 2045 (Roadshow I - Institut Pertanian Bogor) di Bogor.

Soetrisno menambahkan, potensi Indonesia yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berlimpah akan menjadi basis kekuatan dalam strategi membangun industri nasional.

“Kita sudah punya keunggulan komparatif, jika seluruh energi atau kebijakan difokuskan pada empat sektor prioritas tersebut, kita akan punya keunggulan kompetitif,” tuturnya.

Selain itu, diperlukan penanaman rasa nasionalisme kepada masyarakat untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.

Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto menyampaikan, peluang untuk menumbuhkan perekonomian nasional saat ini cukup besar, termasuk salah satunya melalui inovasi komersialisasi yang bisa dimanfaatkan oleh industri maupun masyarakat. “Kita punya banyak peneliti yang kompeten, seperti di bidang pertanian dan pangan. Inovasi juga menjadi kunci penting dalam peningkatan daya saing industri dalam negeri,” ungkapnya.

Dalam hal ini, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, indikasi pertumbuhan industri nasional akan meningkat, yang dapat dilihat dari beberapa investasi besar yang tengah berjalan.

Misalnya, pabrik pulp dan kertas di Sumatera Selatan, pabrik gula tebu di Nusa Tenggara Barat, pabrik smelter alumina di Kalimantan Barat, serta pabrik methanol dan semen di Papua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dalam upaya percepatan pembangunan industri ke depan, kami juga memfasilitasi pengembangan kawasan industri di beberapa daerah sebagai pusat pertumbuhan industri seperti di Sei Mangkei, Dumai, Berau, Konawe, Morowali, Kendal, dan Gresik,” sebutnya.

Selain itu, lanjut Airlangga, pelaku industri akan diarahkan untuk berbasis digital dalam rangka menyongsong globalisasi dan era industri 4.0.

“Salah satu program yang kami siapkan adalah e-smart IKM, sebagai upaya untuk memanfaatkan platform digital melalui kerja sama dengan perusahaan startup di Indonesia,” ujarnya. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengembangan kapasitas sektor yang mendominasi populasi industri di Indonesia.

Airlangga mengatakan, perbedaan jam kerja menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing industri Indonesia seperti di sektor tekstil dan produk tekstil dibandingkan dengan negara kompetitor utama yaitu Vietnam dan Bangladesh. “Jam kerja tenaga kerja di Indonesia 40 jam per minggu, lebih rendah dari dengan 48 jam kerja per minggu, dan Bangladesh yang 50 jam per minggu,” ucapnya.

Airlangga menambahkan, yang juga perlu mendapat perhatian untuk mencapai tujuan pembangunan industri dan meningkatkan daya saing di era globalisasi adalah penyiapan SDM industri terampil dengan kompetensi yang bersaing.

“Sebagai gambaran, saat ini terdapat sejumlah 15,3 juta orang yang bekerja di sektor industri manufaktur. Namun, mayoritas 95,1 persen berpendidikan SMU dan SMK atau lebih rendah,” ungkapnya.

Hal tersebut membuat tenaga kerja Indonesia belum mampu menduduki peran strategis di perusahaan industri atau masih sebatas tenaga operasional dan teknis. Melalui unit pendidikan di lingkungan Kemenperin, kami hanya menghasilkan 30 ribu per tahun. Sedangkan kata Presiden, Indonesia butuh jutaan tenaga terampil,” ujarnya. Untuk itu, Kemenperin telah menyusun kebijakan dan program operasional dalam upaya pengembangan SDM industri.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Seorang anak bermain di dekat Tugu Api Pancasila di TMII, Jakarta, Ahad, 12 September 2021. Pengelola mulai membuka dua wahana di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yakni Taman Reptilia dan Taman Burung untuk rekreasi masyarakat saat masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Jakarta. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.


Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Seorang anggota PPSU membersihkan jalanan pasca kerusuhan Aksi 22 Mei di kawasan Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis 23 Mei 2019. Sebanyak 12 unit kendaraan penyapu jalan, delapan unit mobil bak terbuka, dan sembilan unit truk anorganik untuk membantu pembersihan area tersebut. TEMPO/Subekti.
Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.


Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Ilustrasi Botol Air Mineral (2)
Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.


Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Pengunjung mendengarkan penjelas seorang sales saat berada di pameran industri grafika terbesar di Indonesia, FGD Expo 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta, 6 Agustus 2015. Pameran ini terbagi dalam beberapa kategori, antara lain printing and digital equipment, packaging and label production technology, promotion and advertising equipment. Tempo/Tony Hartawan
Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.


Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Industri tekstil. TEMPO/Prima Mulia
Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.


Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Pertumbuhan Ekonomi 2018 Bergerak ke Level 5,3 Persen
Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.


Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Pekerja menyelesaikan pembangunan infrastruktur. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.


Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar Airlangga Hartarto berkunjung ke kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 5 Desember 2017. Tempo/Jati Mahatmaji
Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.


Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menteri Perindustrian yang juga bakal calon Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat memberi sambutan dalam acara Sarasehan Nasional GMPG di Hotel Manhathan, Jakarta, 10 Dsember 2017. Airlangga telah mendapat dukungan dari sejumlah pihak untuk menggantikan Setya Novanto sebagai ketum Golkar. Tempo/Ilham Fikri
Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.


Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pekerja mengamati proses produksi industri baja PT Gunung Steel Group di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, 26 Februari 2015. Jumlah industri baja nasional saat ini sebanyak 352 perusahaan tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. TEMPO/Tony Hartawan
Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.