Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dongkrak Pasar Rumah MBR Bergairah di 2017, Ini Syaratnya

image-gnews
ANTARA/Saiful Bahri
ANTARA/Saiful Bahri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengembang perumahan dan permukiman menilai peningkatan pasokan dan penyerapan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah tahun depan tidak dapat  mencapai potensi maksimalnya bila tidak diikuti oleh pembenahan komponen penghambat lainnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indoensia (Apersi) periode 2010-2016 Eddy Ganefo mengatakan, selama masa kepemimpinannya di Apersi, masih ada sejumlah tantangan serius dalam upaya penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum selesai.

Pertama, dari segi keseriusan para pemangku kepentingan, antara lain Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan Nasional (BPN), pemerintah daerah, dan PLN.

Masih begitu banyak hambatan dari instansi pemerintahan yang membuat program penyediaan rumah untuk MBR sangat terhambat. Dirinya mengapresiasi langkah pemerintah untuk menyederhanakan perizinan pembangunan rumah MBR, tetapi hingga kini pun regulasinya belum diterbitkan.

Anggaran subsidi pun masih sangat terbatas. Pemerintah memang telah memberi skema baru subsidi selisih bunga untuk mengatasi keterbatasan dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Namun, skema ini kurang diminati perbankan karena mensyaratkan 100% likuiditas dari bank penyalur, padahal likuiditas bank untuk FLPP hanya 10%.

Kedua, dari sisi kemampuan MBR untuk mengakses program subsidi pemerintah. Pemerintah telah menetapkan batas penghasilan tertentu bagi masyarakat kategori MBR yang dapat membeli rumah subsidi, tetapi perbankan memberi batasan lain bahwa hanya pekerja MBR dari sektor formal saja yang bisa mengakses subsidi.

Eddy menilai, tahun depan kemungkinan industri properti akan semakin bergairah seiring pulihnya perekonomian dan belanja masyarakat. Namun, masih ada tantangan yang mendesak untuk dibenahi agar pembangunan dan penyerapan rumah MBR dapat meningkat tahun depan.

Tantangan tersebut antara lain ketersediaan lahan yang murah bagi rumah MBR. Hal ini mensyaratkan bank tanah segera mungkin terbentuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, ketersediaan listrik di daerah juga menjadi penghambat yang sangat mengganggu. Penyediaan jaringan listrik ke perumahan yang dibangun pengembang cenderung sangat lambat sehingga menghambat laju pembangunan rumah untuk MBR.

Selama belum ada aliran listrik yang menjangkau rumah yang dibangun, proses pencairan KPR sulit terealisasi.

Eddy juga berharap Peraturan Pemerintah dari paket kebijakan ekonomi XIII tentang penyederhanaan perizinan rumah MBR dapat segera terbit. Sudah sangat lama sejak pertama kali diumumkan regulasi ini tak kunjung terbit.

Padahal, setelah terbit pun masih butuh waktu yang panjang agar regulasi tersebut efektif di lapangan sebab butuh tindaklanjut melalui sosialisasi dan penyesuaian peraturan daerah.

“Kelihatannya 2017 mungkin ada peningkatan, tetapi akan lebih signifikan kalau hal-hal itu dituntaskan,” katanya kepada Bisnis di sela-sela acara Musyawaran Nasional V Apersi, Kamis (15 Desember 2016).

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

3 Oktober 2023

Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

Kalau dengan CSR bisa bangun 3.000 rumah layak huni, maka kemiskinan Kaltim akan turun tinggal 2 persen


Anggaran DP Nol Rupiah di APBD DKI Melonjak Drastis Dipersoalkan

17 November 2017

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pernyataan visi-misi kepada ketua DPRD  DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dalam rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, 15 November 2017. DPRD DKI menggelar rapat Paripurna untuk mendengarkan penyampaian Rancangan APBD 2018 . Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD menyepakati besaran rancangan KUA-PPAS APBD 2018 dengan total anggaran Rp 77,1 triliun.Tempo/Ilham Fikri
Anggaran DP Nol Rupiah di APBD DKI Melonjak Drastis Dipersoalkan

Fraksi-fraksi di DPRD DKI menuntut penjelasan Gubernur Anies Baswedan mengapa anggaran DP rumah 0 Rupiah di APBD 2018 naik menjad Rp 800 Miliar.


Gaji Rp 5 Juta Ingin Beli Rumah di Jakarta? Ini Saran Apersi

19 Oktober 2017

Pameran Perumahan. TEMPO/Ayu Ambong
Gaji Rp 5 Juta Ingin Beli Rumah di Jakarta? Ini Saran Apersi

Sulit bagi mereka yang bergaji Rp 5 juta membeli rumah tapak di Jakarta, tapi bukan tidak mungkin. Ini saran Apersi


Pemerintah Akan Tetapkan Rating Rumah Subsidi yang Berkualitas

30 September 2017

Perumahan di kawasan Tangerang, Banten, 11 Maret 2015. Pembangunan 1 juta rumah oleh pemerintah mencakup rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan rumah komersial untuk kalangan menengah atas. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Pemerintah Akan Tetapkan Rating Rumah Subsidi yang Berkualitas

Pemerintah membahas rencana pemberlakuan rating kualitas perumahan subsidi yang dibangun dalam program Satu Juta Rumah.


Djarot Minta Maaf Belum Bisa Sediakan Rumah Tapak DP Nol Persen

16 September 2017

Bekas penghuni Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara kini mulai menempati rumah susun (rusun) Rawa Bebek, di Cakung, Jakarta,  6 September 2017. Warga telah empat bulan merasakan tinggal di rusun. TEMPO/Subekti.
Djarot Minta Maaf Belum Bisa Sediakan Rumah Tapak DP Nol Persen

Jumlah warga umum yang mendaftar mendapatkan rumah susun sewa sejak 2013 sekitar 12 ribu kepala keluarga.


Baru 20 Daerah yang Siap Terbitkan Sertifikat Rumah Subsidi

4 September 2017

ANTARA/FB Anggoro
Baru 20 Daerah yang Siap Terbitkan Sertifikat Rumah Subsidi

Kementerian PUPR akan melakukan pendampingan bagi pemerintah daerah yang belum siap menerbitkan sertifikat rumah subsidi.


Pemerintah Siapkan Kredit Mikro Perumahan bagi Pekerja Informal

26 Agustus 2017

Perumahan di kawasan Tangerang, Banten, 11 Maret 2015. Pembangunan 1 juta rumah oleh pemerintah mencakup rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan rumah komersial untuk kalangan menengah atas. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Pemerintah Siapkan Kredit Mikro Perumahan bagi Pekerja Informal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyediakan pembiayaan mikro perumahan untuk rumah swadaya bagi pekerja informal.


DKI Siapkan Rusun Nagrak untuk Program DP Nol Rupiah

25 Agustus 2017

Beberapa warga Kampung Pulo yang sudah menempati  Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), Jatinegara, Jakarta, 22 Juli 2015. TEMPO/Subekti.
DKI Siapkan Rusun Nagrak untuk Program DP Nol Rupiah

Pemerintah DKI Jakarta menyiapkan Rusun Nagrak, Jakarta Utara untuk program DP Nol Rupiah Anies-Sandi.


PUPR Temukan 40 Persen Rumah Murah Tak Dihuni  

22 Agustus 2017

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat meninjau rumah murah di Villa Kencana Cikarang, Jawa Barat, 4 Mei 2017. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. kembali menyediakan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan uang muka (down payment/DP) sekitar Rp1,12 juta dan cicilan sekitar Rp800.000 per bulan. Tempo/Tony Hartawan
PUPR Temukan 40 Persen Rumah Murah Tak Dihuni  

Banyak rumah bersubsidi tak laik huni karena tak ada air bersih dan listrik.


Menteri Rini Minta Harga Rusun Tanjung Barat di Bawah Rp 200 Juta

16 Agustus 2017

Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno bersama Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo ( dua kiri), meresmikan peletakan batu pertama proyek rumah susun Transit Oriented Development, di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta, 15 Agustus 2017. Pembangunan ini merupakan bagian program satu juta rumah. TEMPO/Imam Sukamto
Menteri Rini Minta Harga Rusun Tanjung Barat di Bawah Rp 200 Juta

Rini meminta Perumahan Nasional menekan harga per meter untuk kalangan MBR.