TEMPO.CO, Jakarta - Facebook Inc menyatakan pada Kamis, 15 Desember 2016, waktu Amerika Serikat, akan membuat sejumlah tool baru demi mencegah penyebaran berita bohong di jejaring media sosial ini.
Perusahaan IT ini akan mempermudah penggunanya menandai artikel-artikel bohong pada News Feed mereka.
Selain itu, Facebook akan bekerja sama dengan organisasi laman penguji fakta Snopes, ABC News, dan Associated Press untuk memeriksa keaslian berita.
Seperti dilansir dari Reuters, Facebook mendapat kritik luas karena gagal membendung banjir berita bohong selama kampanye Pemilihan Presiden Amerika Serikat lalu.
Para pembuat berita bohong itu umumnya mengejar keuntungan politik atau keuntungan materi terkait iklan yang muncul di situs mereka.
ANTARA