TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan cukup puas dengan pembangunan eks lokalisasi prostitusi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara. Hal itu dia katakan saat berkunjung ke kawasan tersebut dengan mengajak dua putranya Nicholas Purnama dan Daud Albeenner Purnama, Sabtu, 17 Desember 2016.
"Ini bagus sekali. Ini alasan saya kenapa saya lebih pilih CSR (corporate social responsibility) dan kewajiban-kewajiban pengembang," ujar Ahok di Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Penjaringan.
Ahok menuturkan pembangunan eks lokalisasi Kalijodo tidak menggunakan anggaran daerah karena lebih percaya menggunakan dana CSR dari pengembang. Menurut Ahok, proyek yang dikerjakan menggunakan dana CSR, perusahaan tidak akan berani melakukan kecurangan mutu. Selain itu, pengembang dianggap selalu memberikan harga terbaik.
"Kalau bisa kewajiban pengembang, kontribusi itu, menggunakan jasa penilai. Kalau nilai enggak baik, perusahaan swasta itu akan dicoret," ujar Ahok.
Sementara, kata Ahok, jika pembangunan infrastruktur yang menggunakan anggaran daerah, jika ditemukan kecurangan, tidak bisa dicoret. Bahkan, Ahok menuding jasa konsultan yang dipakai pemerintah daerah juga terkadang ikut bermain kotor. Kemungkinan adanya kongkalikong dalam permainan harga sangat mungkin terjadi. "Pemerintah sering kali mutunya mengecewakan," ujar Ahok.
Anggaran pembangunan Kalijodo berasal dari dana tanggung jawab sosial perusahaan properti Sinar Mas Land. Adapun perkiraan nilainya berkisar Rp 50-60 miliar. Tak hanya menggelontorkan uang, Sinar Mas juga diminta untuk merevitalisasi Kali Krendang di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Lahan eks lokalisasi Kalijodo ini juga akan dibangun RTH dan RPTRA. Selain itu, di kawasan tersebut juga dibangun area bermain sepeda BMX dan skateboard. Ahok juga berencana akan membangun jembatan di Kali Angke yang membelah kawasan Kalijodo dengan pemukiman masyarakat.
Nantinya, jembatan tersebut akan menghubungkan RPTRA Kalijodo dengan RPTRA Jembatan Tiga. "Jadi orang bisa jalan. Kami akan kerjakan terus sampai ke pojok (ujung jalan)," ujar Ahok.
LARISSA HUDA