TEMPO.CO, Tanjung Pinang - Maskapai penerbangan Citilink Indonesia hari ini menyambut kedatangan penerbangan perdana dari Wuhan, Cina, ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Pesawat Citilink jenis Airbus 320 dengan nomor penerbangan QG 215 yang mengangkut total 174 penumpang dengan 6 kru mendarat di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, pukul 05.07 WIB, setelah menempuh lima jam perjalanan udara.
Penyambutan dengan tarian selamat datang khas Tanjung Pinang, penampilan barongsai, hingga prosesi pengalungan rangkaian bunga, yang dipersembahkan Citilink bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero) dan pemerintah Kepulauan Riau, kepada para turis asal Cina itu.
CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan pihaknya saat ini telah berkomitmen dengan lima kota di Cina untuk melayani penerbangan wisatawan ke Tanjung Pinang. Kelima kota itu adalah Fuzhou, Wuhan, Guiyang, Changsa, dan Zhengzhou.
"Pada Desember ini baru beberapa flight saja, tapi mulai Januari dan Februari tahun depan akan ada sekitar satu sampai dua penerbangan sehari Cina-Tanjung Pinang dan sebaliknya," kata Albert di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Minggu, 18 Desember 2016.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin berujar pihaknya terus mendorong maskapai lain untuk mengembangkan rute penerbangan baru, baik domestik maupun internasional, dari dan ke Tanjung Pinang.
"Karena slot penerbangan di Bandara Tanjung Pinang masih terbuka lebar," ucap Awaluddin. Salah satu komitmen Angkasa Pura II, kata dia, adalah terus meningkatkan pelayanan baik di air site, terminal, dan sarana penunjang bandara lainnya.
Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun menuturkan pembukaan rute baru ini adalah salah satu kemajuan langkah untuk menunjang program peningkatan pariwisata Indonesia.
"Di Kepulauan Riau banyak sekali budaya, pantai indah, dan kuliner yang menarik wisatawan," katanya. Nurdin mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder di Tanjung Pinang juga Kepulauan Riau untuk dapat membangun dan mengembangkan destinasi wisata yang ada.
GHOIDA RAHMAH