Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Bedanya Sneakers Murah dan Mahal!

Editor

Sandra

image-gnews
Sneakers RiRi Creepers edisi terbaru. instagram.com
Sneakers RiRi Creepers edisi terbaru. instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang Anda harapkan dari sepasang sneakers? Anda ingin sneakers yang dipakai dapat melindungi kaki ketika berlari? Atau Anda ingin sepatu olahraga yang nyaman dipakai untuk aktivitas sehari-hari? Anda juga ingin sepatu dapat menyerap bau dan dapat dipadankan dengan pakaian Anda? Kini banyak pilihan sneakers seperti yang Anda inginkan.

Pastinya Anda juga ingin sepatu bertahan lama dan dapat menunjukkan identitas Anda, sebagai fashion statement atau hanya sekedar sepatu, hip-hop atau pop, seorang atlet, seorang professional, atau atlet professional.

Sneakers kini dapat dikategorikan berdasarkan harganya, dibawah US$ 50 atau sekitar Rp 600 ribu-an, sekitar US$ 100 atau sekitar Rp. 1,3 juta-an, dan di atas US $ 500 atau diatas sekitar Rp 6 juta-an. Di balik pembagian kategori ini ada beberapa alasan yang mungkin berbeda dengan apa yang Anda pikirkan selama ini.
 

Setiap perusahaan sepatu akan mencampur dan mencocokkan pilihan material untuk menghasilkan biaya dan harga yang ideal. Anda mendapatkan apa yang Anda bayar, dan kadang-kadang semua yang Anda bayar adalah untuk identitas merek. 

Selain itu produk yang langsung dijual pada konsumen kualitasnya lebih tinggi dan harganya lebih rendah, karena Anda tidak membayar untuk margin keuntungan dari department store. "Konsumen dilatih untuk membeli sepatu yang didiskon. Ini menjadi tekanan untuk brand sepatu lainnya," salah satu pendiri merek sneaker Allbirds, Joseph Zwillinger.

Akhirnya perusahaan mempertimbangkan untuk mengkhususkan pada produksi sneakers, daripada sekedar merek fashion. “Sering kali, sebuah merek mengejar merek lain atau memberikan lisensi mereka, sehingga memberikan kekuatan pada merek untuk tetap mengikuti tren dan label harga dari desainer,” kata direktur desain sekolah sneaker Pensole, Suzette Henry.

Berikut ini perbedaan kualitas masing-masing kategor harga sneakers:


#Di bawah US$ 50 atau di bawah Rp 600 ribu

- Dapat dipakai sehari-hari
- Sol sepatu bagian atas berbahan polyester atau sintetis
- Sol karet sintetis
- Diproduksi di Cina, Vietnam atau Indonesia, atau negara yang kurang berpengalaman memproduksi sneaker
- Pabrik tidak memiliki perlindungan lingkungan, tidak membayar upah hidup, dan pekerja dapat terekspos asap beracun
- Insole adalah lembaran tipis dari karet yang menempel ke bawah
- Beberapa jahitan dibagian dalam kurang nyaman
- Desain sepatu dan warna kurang teliti
- Terpapar lem petrokimia memancarkan senyawa organik volatil (VOC)
- Tidak ada struktur, terlihat berantakan jika tidak dipakai
- Sol yang tidak merata
- Dirancang untuk bertahan selama satu musim sebelum menjadi rusak


#Sekitar US $ 100 atau sekitar Rp 1 juta-an
- Didesain untuk fashion atau untuk dipakai atlet
- Diproduksi oleh brand atletik
- Sol bagian atas dari katun atau sintetis
- Sol karet atau sintetis
- Jahitan tidak terlalu terlihat agar lebih nyaman
- Diproduksi di Korea atau Taiwan, dua negara dengan keahlian terbaik dalam pembuatan sneaker
- Insole yang empuk
- Tergantung pada merek, lem dapat memancarkan VOC atau tidak
- Dirancang untuk bertahan selama beberapa musim sebelum rusak

#Di atas US$ 500 atau di atas Rp 6 jutaan
- Diproduksi oleh label mewah
- Didesain untuk fashion
- Sol bagian atas menggunakan bahan kulit Italia yang berkualitas tinggi atau kulit yang eksotis
- Sol karet
- Diproduksi di Italia, di pabrik dengan kondisi kerja yang aman dan dengan perlindungan lingkungan
- Sol dalam mengandung polyruthane yang dapat menyerap bau
- Jahitan lebih berkualitas
- Bentuk sepatu tetap sama meski tidak dipakai
- Bertahan lebih lama

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

REFINERY29 | NIA PRATIWI

Baca juga:
Gejala Kanker Payudara Sering Disalahtafsirkan Penyakit Lain
3 Cemilan Sehat Teman Bekerja
Aprikot Kaya Manfaat, tapi Waspadai untuk Balita

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

12 jam lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

8 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

13 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

17 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

28 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

46 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.