Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Busana Pengantin ala Putri Diana

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Model mengenakan koleksi bertajuk Retromantic dari desainer Fetty Rusli dalam pembukaan pameran pernikahan Infinite Wedding Moments di Hotel JW Marriott Jakarta, 3 Februari 2017. TEMPO/Nurdiansah
Model mengenakan koleksi bertajuk Retromantic dari desainer Fetty Rusli dalam pembukaan pameran pernikahan Infinite Wedding Moments di Hotel JW Marriott Jakarta, 3 Februari 2017. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satu hal yang tak dapat dilupakan dari Putri Diana adalah pernikahannya yang berlangsung pada 29 Juli 1981. Kala itu, kisah Cinderella menjelma nyata melalui hidup Diana saat dipersunting oleh Pangeran Charles, sang pewaris takhta kerajaan Inggris.

Namun yang membuat penduduk muka bumi terpukau adalah gaun yang dirancang oleh David Emanuel dan istrinya, Elizabeth. Lady Di—sapaan Diana—melangkahkan kaki ke altar Katedral St Paul mengenakan gaun pengantin dengan ekor sepanjang 25 kaki atau sekitar 7,62 meter. Gaun bergaya royal train ini menjadi gaun pengantin ikonik sepanjang masa setelah gaun pengantin Grace Kelly saat menikah dengan Pangeran Monako, Rainer III, pada 19 April 1956.

Emanuel cukup boros menggunakan taffeta—satin dan kain sutra—untuk menghasilkan gaun pengantin berwarna putih gading tersebut. Ia juga menambahkan bordiran tangan dengan manik-manik dan sepuluh ribu mutiara. Pada masa itu, harga royal train ditaksir sekitar 9.000 pound sterling atau sekitar Rp 148 juta.

Sesuai dengan masanya, gaun tersebut memperhatikan detail pada daerah lengan dan bahu. Terlihat dari penggunaan lengan yang sangat bervolume, mirip kantong kado gembung yang kerap dibawa Sinterklas, dengan aksen kerut. Bagian roknya juga sangat menggelembung, meski garis potongan di pinggang terlihat memeluk erat tubuh sang Putri.

Bagaimana jika pengantin masa kini hendak tampil seperti Putri Diana tapi dengan sentuhan modern? Hal ini yang hendak dijawab oleh desainer Fetty Rusli. "Saya mengagumi dia dan selera berbusananya. Karena mengambil masa 1980-an, saya menambahkan elemen renda dan lace (kain renda) Kerawang di mana-mana," kata dia.

Dengan porsi pas, penggunaan kain renda memperkuat sentuhan feminin pada busana tanpa membuatnya terlihat berlebihan. Elemen era 1980-an terasa hadir lewat elemen lengan bervolume, beraksen kerut, dan pemanfaatan renda-renda yang luas. Ia juga menyuguhkan rok bervolume dan panjang seperti model sweeping train, tapi tak selebar dan sepanjang royal train.

Fetty tak mentah-mentah menyuguhkan gaun pengantin ala negeri dongeng yang mewabah pada era 1980-an. Ia mengolahnya menjadi modern dengan mengurangi volume pada lengan, menambahkan detail kristal, mutiara, payet, dan bebatuan di atas bahan lace dan tulle. Semua itu dikerjakan dengan hanya berbekal kecakapan tangan.

Pada beberapa busana, Fetty malah membuatnya tanpa lengan. Pada deretan gaun berwarna putih, ada satu gaun yang memeluk erat tubuh pemakainya. Gaun itu tak berlengan, sehingga memamerkan bagian bahu dan tulang selangka sang pemakai, dengan panjang juntaian gaun tak lebih dari 1 meter. Ia menambahkan detail, seperti bulu-bulu di sekeliling atas gaun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesan modern juga tampak pada paduan atasan cropped top (atasan yang hanya menutupi hingga bagian atas perut) dengan rok di atas lutut yang berwarna emas. Atasan tersebut memiliki aksen gembung pada bagian lengan dan berkerut pada bagian pergelangan tangan. Adapun rok yang dikenakan juga beraksen gembung, sehingga menampilkan siluet A penuh.

Dalam deretan busana berwarna emas ini, kesan klasik terasa kental ketimbang deretan busana berwarna putih dan hitam. Menurut Fetty, ia sengaja mengambil suasana era 1980-an untuk merayakan dekade kelahirannya. "Selain itu, tahun 1980-an sangat khas sebagai masa yang sarat pernyataan busana," kata dia.

Fetty menampilkan 39 busana rancangannya dalam pergelaran Infinite Wedding Moments, yang diselenggarakan di hotel J.W. Marriott pada Sabtu, 4 Februari 2017. Enam busana dari seluruh busana pengantin Retromantic ini sudah lebih dulu menyapa pengamat mode internasional dalam peragaan busana J Winter di Paris, akhir Januari lalu.

Dalam akun Instagram milik Fetty, terlihat koleksi gaun berwarna hitam mampu menarik minat para penikmat mode. Gaun-gaun berwarna hitam ini tampil berani dengan aksen tembus pandang plus  penambahan aksen perhiasan pada sekujur busana. Ada juga yang ditambah dengan bolero penutup bahu seperti bulu-bulu sintetis. Dalam koleksinya kali ini, Fetty terlihat lebih mantap ketimbang koleksi A Maze yang disuguhkan pada tahun lalu.

DINI PRAMITA

Berita lainnya:
Kenali Jenis Kuas Makeup dan Kegunaannya
Shio yang Beruntung dan Waspada di Tahun Ayam Api
Membangun Kemesraan Abadi dengan Pasangan, Pasti Bisa

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

7 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

24 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

51 hari lalu

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

53 hari lalu

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

53 hari lalu

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

53 hari lalu

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.


Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

53 hari lalu

Pasangan Capres-Cawapres no urut 02, Prabowo-Gibran tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 tampil dalam balutan warna biru langit dan putih ketika menghadiri debat capres kelima


Bertaburan Brand, Sudut Utara Kota Yogyakarta Ini Tumbuh Jadi Pusat Fashion Modern

54 hari lalu

Aktivitas perbelanjaan di sebuah gerai fashion Jalan C Simanjuntak Kota Yogyakarta pada akhir pekan Sabtu (3/2). Tempo/Pribadi Wicaksono
Bertaburan Brand, Sudut Utara Kota Yogyakarta Ini Tumbuh Jadi Pusat Fashion Modern

Jika Malioboro punya Pasar Beringharjo untuk belanja batik, kawasan utara Kota Yogyakarta ini punya Jalan C. Simanjuntak ini untuk fashion modern.


Yogyakarta Ditarget Jadi Pusat Fashion Dunia pada 2028, Desainer Siapkan Strategi

24 Januari 2024

Pegiat fashion Yogyakarta mengikuti perhelatan  fashion show Spotlight Culture: Then And Now di Pos Bloc Pasar Baru Jakarta, Sabtu (18/11/2023). Dok.istimewa
Yogyakarta Ditarget Jadi Pusat Fashion Dunia pada 2028, Desainer Siapkan Strategi

Berbagai upaya digenjot Pemerintah DIY salah satunya melalui gelaran Jogja Fashion Week sebagai ruang berbagi ilmu dan berekspresi.


Mengenal Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri, Jenis, dan Manfaatnya

23 Januari 2024

Jelaskan pengertian ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah perkembangan konsep ekonomi yang berasal dari kreativitas individu. Ini informasinya. Foto: Canva
Mengenal Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri, Jenis, dan Manfaatnya

Jelaskan pengertian ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah perkembangan konsep ekonomi yang berasal dari kreativitas individu. Ini informasinya.