Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kotoran Telinga Justru Membersihkan, Simak Faktanya

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi Telinga (beatcrave.com)
Ilustrasi Telinga (beatcrave.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang tidak tahan untuk membersihkan telinga setiap beberapa hari. Mereka merasa terganggu dengan keberadaan kotoran yang lengket dan licin berwarna kuning itu, yang seolah mengganjal saluran telinga.

Tapi mungkin banyak yang tidak tahu bahwa kotoran berwarna kuning itu, yang dalam bahasa Inggris disebut earwax, justru berfungsi untuk membersihkan bagian dalam telinga. Dan tanpa dikorek-korek untuk dikeluarkan pun kotoran itu kelak akan keluar dengan sendirinya, lengkap dengan kotoran dari luar yang menempel.

Dokter spesialis Telinga-Hidung-Tenggorokan (THT) tak pernah menyarankan kita untuk memasukkan benda apapun ke dalam telinga, termasuk cotton-bud untuk membersihkan kotoran. Memasukkan benda asing ke telinga bisa menyebabkan organ pendengaran itu luka atau cedera.

Berikut beberapa alasan membersihkan saluran telinga dengan kapas itu tidak dianjurkan, seperti dilansir India Times.

#Kotoran telinga itu penting
Namanya memang kotoran. Tapi sesungguhnya kotoran telinga mengandung zat-zat antibakteri yang bisa mencegah infeksi, juga berfungsi sebagai pengusir serangga yang ingin masuk ke telinga. Kotoran yang seperti lilin itu juga berfungsi melumaskan saluran telinga, mencegahnya kering dan gatal.

#Mengorek kuping justru menenggelamkan kotoran
Mengorek kuping dengan kapas bisa membahayakan gendang telinga, bahkan bia menyebabkan orang kehilangan pendengaran. Ketika memasukkan benda asing ke dalam saluran telinga, kita justru mendorong kotoran semakin ke dalam dan membanjiri gendang telinga, dan sudah pasti dampaknya tidak baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#Keluar dengan sendirinya
Telinga sudah dirancang untuk mengeluarkan kotoran secara otomatis. Gerakan rahang saat makan, berbicara, dan menguap akan mendorong kotoran ke bagian terluar telinga dan yang perlu kita lakukan adalah mengusap bagian luar telinga dengan handuk atau kain setelah mandi.

#Membuang kotoran menyebabkan telinga kering
Kotoran telinga mengandung pelumas dan zat-zat antibakteri. Bila kotoran sering dikeluarkan, akibatnya saluran telinga akan kering dan gatal serta semakin rentan terserang infeksi.

PIPIT

Berita lainnya:

Bahaya Operasi Plastik
Trik Mencukur Bulu di Daerah V
Supaya Perhiasan Emas Kembali Kinclong

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.