Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Gampang Ngambek, Ayo Bantu Kelola Emosinya  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Emosi anak kerap berubah-ubah. Pada satu waktu dia bisa merasa sangat senang sampai tertawa terbahak, tapi sedetik kemudian marah hingga membanting mainannya. Masa kanak-kanak dikenal juga dengan periode paling egois dari seseorang karena rasa keakuannya cukup tinggi. Karena itu, orang tua mesti membantu anak mengelola emosinya secara perlahan, terlebih jika dia sudah mulai beranjak remaja.

Artikel terkait:
Kenali Tanda Tumbuh Gigi pada Anak
Tip supaya Anak Tenang Saat Potong Rambut
Kiat Menanamkan Tanggung Jawab pada Anak Remaja

Ketika anak marah, sebaiknya jangan langsung balik memarahi atas apa yang dia rasakan. Cobalah memahami apa penyebab kekesalannya dan pada kadar seperti apa kemarahan itu bisa dimaklumi. Bantulah mereka mengelola emosinya sekaligus menanamkan budi pekerti yang baik.

Berikut ini empat cara mengarahkan atau mengelola emosi anak, seperti dikutip dari laman Young Parents.

1. Beri penjelasan
Katakan kepadanya kalau sekarang dia “sudah besar”. Dia harus belajar berhenti bertingkah seperti anak kecil yang berakibat pada orang lain atau mengganggu orang di sekitarnya. Biarkan dia mengetahui bahwa semua orang berhak marah tapi jangan terlalu berlebihan mengungkapkan kekesalannya.

2. Ajari cara mengontrol emosi
Beri beberapa saran praktis tentang cara mengendalikan emosi. Strategi ini dapat diterapkan jika ia merasa darahnya mulai mendidih. Misalnya, anak dapat memberi tahu orang tua kalau dia mulai merasa marah, kemudian menjauhi situasi yang memantik emosinya tadi, dan alihkan ke kegiatan lain yang dapat menenangkan diri. 

Sampaikan kepada anak bahwa akan lebih baik mengatakan, “Mama, aku marah karena tidak bisa menyelesaikan jigsaw ini”, ketimbang tiba-tiba melemparkan jigsaw ke lantai. Dorong anak menyampaikan perasaan dan mengekspresikan kemarahannya secara lisan dan dengan perlahan, ketimbang langsung bereaksi secara membabi buta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Butuh waktu
Awalnya memang terasa sulit, tapi orang tua tak perlu khawatir. Seiring waktu berjalan, anak akan mengerti jika emosi yang meluap-luap akan merugikan diri sendiri. Lambat laun anak juga berpikir untuk mengontrol emosi dan menemukan cara meredakan kemarahannya. 

Ketika anak sudah sampai pada tahapan ini, orang tua tinggal memberikan evaluasi dan terus memantau perkembangannya. Caranya, tanyakan kepada anak berapa kali dia hampir mengamuk tapi berhasil mengendalikannya karena kesadaran sendiri. Ini menjadi prestasi tersendiri buat anak.

4. Arahkan emosinya
Selain mengajarkan bagaimana mengendalikan emosi, orang tua dapat membantu mengarahkan emosi anak, misalnya dengan melakukan kegiatan kreatif untuk mengalihkan kemarahannya. Setiap mengetahui anak terlihat tegang dan hendak marah, orang tua bisa mengajaknya membuat kerajinan dari tanah liat atau lilin, misalnya, lalu membentuk sesuai dengan yang ia inginkan. 

Dengan begitu, anak bisa mengekspresikan emosinya, misalnya dengan memukul, meninju, atau meremas tanah liat atau lilin. Cara ini jauh lebih baik daripada mengungkapkan frustrasi mereka kepada orang lain. Jika metode ini dianggap kurang tepat, orang tua juga dapat mengarahkan anak mereka dengan kegiatan melukis, menggambar, atau mewarnai yang bisa bikin rileks.

DINA ANDRIANI

Berita lainnya:
Yang Terjadi jika Anda Memakai Nama Suami Pasca-Menikah
Rihanna Raih Anugerah Humaniter Terbaik Harvard University
Tak Cuma Daging Buahnya, Kulit Pisang pun Banyak Manfaatnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

50 hari lalu

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

50 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.