TEMPO.CO, Jakarta - Airbnb mencatat perempuan di Indonesia telah mampu mendapatkan biaya tambahan sebesar kurang lebih Rp39 juta atau US$2,963 per tahun, dengan menjadi tuan rumah bagi wisawatan asing yang singgah di tanah air.
Mereka juga mencatat, tuan rumah perempuan di Indonesia telah mengalami peningkatan wisatawan 21 kali lipat sejak tahun 2012.
Dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2017, Airbnb merilis data jumlah perempuan tuan rumah dan penghasilannya. Berdasarkan data Airbnb sejak didirikan pada tahun 2008, lebih dari satu juta perempuan telah berbagi tempat tinggalnya dengan para wisatawan dan menghasilkan lebih dari Rp133 triliun atau US$10 miliar.
Peningkatan peluang ekonomi untuk perempuan telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir; sharing economy adalah sikap partisipasi dalam kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai dan memberi dampak positif untuk perempuan.
Melalui pendapatan tambahan yang dihasilkan, Airbnb memperkirakan bahwa lebih dari 50.000 perempuan di seluruh dunia telah menggunakan pendapatan tambahan mereka untuk mendukung aktivitas kewirausahaan seperti mendirikan bisnis atau menambah modal investasi untuk bisnis baru yang mereka rintis.
Umumnya, tuan rumah perempuan memanfaatkan pendapatan tambahan mereka untuk keperluan pemilikan rumah, terutama para ibu tunggal.
Mereka juga memperkirakan sebagian besar tuan rumah perempuan yang berusia 60 tahun ke atas dan tinggal seorang diri, mencari tambahan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena rata-rata tuan rumah berusia lanjut hanya menghasilkan penghasilan di bawah Rp80 juta atau U$6.000 per tahun, dan ini sangat membantu memenuhi kebutuhan mereka di masa pensiunnya.
Di tahun 2016, lebih dari 200.000 tuan rumah perempuan di seluruh dunia menghasilkan kurang lebih Rp66 juta atau US$5.000 per orang dengan menerima tamu di Airbnb.
Sebagian dari mereka, pendapatan tambahan ini sangat membantu untuk membayar tagihan, membiayai hobi, atau sebagai modal kewirausahaan. “Saya mendengar banyak hal yang luar biasa tentang Airbnb dan saya sangat suka cerita mengenai awal mulanya perusahaan ini dibangun. Mereka memiliki filosofi yang bagus, mereka antusias dan sangat suka membantu serta berbagi cara menjadi seorang tuan rumah yang baik, dimana ini merupakan hal yang baru bagi saya. Saya ingin Lila Bamboo Vila tidak hanya menjadi tempat yang indah untuk di kunjungi, tetapi juga mengintegrasikan semua pekerjaan nirlaba saya dalam berbagi kepedulian dan melayani orang-orang dengan semangat dan ketekunan yang sama,” kata Therese Poulsen dalam siaran persnya.
Robin Kwok, Country Manager Airbnb untuk wilayah Asia Tenggara, Hong Kong, dan Taiwan mengatakan, Airbnb memiliki begitu banyak tuan rumah perempuan dan jumlahnya terus berkembang.
"Mereka terhubung dengan tamu, sesama tuan rumah, dan komunitas setempat. Kami sangat bangga dapat mendukung komunitas tuan rumah perempuan di seluruh dunia dan turut berperan membantu mereka mencapai pemberdayaan ekonomi, profesional, dan finansial yang lebih tinggi lagi." ujarnya.
Untuk meningkatkan usaha kaum perempuan, Airbnb bekerjasama dengan Global Fund for Women mendukung perjalanan penting untuk misi para pemimpin dan aktivitas nirlaba perempuan guna mengikuti pelatihan di seluruh dunia.
Dalam kemitraannya bersama Vital Voices, Airbnb mendukung kebutuhan perjalanan para wirausahawan perempuan luar biasa di seluruh dunia, mendukung akses ke berbagai pasar, bersosialisasi, dan berkesempatan untuk mengembangkan profesionalisme.
Airbnb juga bekerja bersama dengan Self-Employed Women’s Association of India (SEWA), salah satu ikatan pekerja perempuan terbesar di dunia yang bertujuan mendukung mata pencaharian perempuan di pedesaan.
BISNIS.COM
Baca juga:
Berapa Banyak Kadar Urine di Kolam Renang?
Aktif di Media Sosial, Merekalah Orang-orang Terisolasi
Hindari 10 Hal Ini Agar Hidup Anda Selalu Bahagia
